Semarang (ANTARA) - CEO PT ASI Pudjiastuti Aviation, Susi Pudjiastuti meminta pemerintah memberi perhatian terhadap maskapai penyedia penerbangan feeder atau penghubung yang melayani bandara kecil di wilayah terpencil maupun terluar Indonesia.
"Saat ini banyak bandara dibangun dan butuh penerbangan feeder," kata Susi di sela penerbangan perdana Susi Air rute Semarang-Karimunjawa di Bandara Ahmad Yani Semarang, Jumat.
Ia menyebut tidak banyak maskapai penerbangan yang melayani penerbangan feeder.
Sementara Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyambut baik keberadaan penerbangan perintis yang melayani berbagai bandara kecil di provinsi ini.
Penerbangan feeder, lanjut dia, menjadi penghubung antara satu wilayah dengan yang lain saat maskapai besar tidak bisa melayani.
"Maskapai penerbangan besar akan masuk ke satu daerah jika ada jumlah penumpang yang cukup," katanya.
Ia mencontohkan Susi Air yang melayani 120 hingga 150 penerbangan di bandara kecil di wilayah terluar dan terpencil setiap harinya.
Di wilayah Jawa Tengah, kata dia, terdapat beberapa daerah yang memiliki bandara yang bisa dimaksimalkan untuk memangkas waktu perjalanan.
"Sepatutnya penerbangan kecil didukung agar bisa terbang ke bandara-bandara itu," katanya.
"Kami mendukung penuh penerbangan perintis, tidak hanya di satu tempat," katanya.
Ia mencontohkan wilayah Cilacap yang harus ditempuh sekitar 4 jam dari Kota Semarang.
Menurut dia, dengan penerbangan feeder maka waktu tempuh akan bisa lebih singkat.
Susi Pudjiastuti minta pemerintah perhatikan penerbangan "feeder"
Pesawat Susi Air rute Semarang-Karimunjawa saat akan tinggal.landas di Bandara Ahmad Yani Semarang, Jumat (4/7/2025). (ANTARA/I.C. Senjaya)
Pesawat Susi Air rute Semarang-Karimunjawa saat akan tinggal.landas di Bandara Ahmad Yani Semarang, Jumat (4/7/2025). (ANTARA/I.C. Senjaya)