Magelang (ANTARA) - Wali Kota Magelang Damar Prasetyono berharap tradisi tahunan Gerebek Suro di Kebun Raya Gunung Tidar bisa menjadi kegiatan wisata unggulan yang menarik minat wisatawan.
"Kami mendukung pelestarian budaya Gerebek Suro yang digelar warga sekitar Kebun Raya Gunung Tidar," katanya di Magelang, Kamis.
Ia menyampaikan hal tersebut saat menghadiri pembukaan Gerebek Suro di lapangan Kampung Magersari. Acara berlangsung dua hari, dengan puncak ritual adat di Puncak Gunung Tidar pada malam 1 Suro, Kamis (26/5).
"Budaya lokal seperti Gerebeg Suro ini harus terus dilestarikan. Pemerintah akan menata kawasan Gunung Tidar menjadi zona religi dan edukasi, agar makin menarik dan berdampak bagi ekonomi warga," katanya.
Kepala UPT Kebun Raya Gunung Tidar Amirul Nugraheni menyebutkan, jumlah peserta ritual tahun ini diprediksi mencapai 8.000 orang, meningkat dari tahun sebelumnya.
Ia menilai Gerebeg Suro berdampak signifikan terhadap kunjungan wisata dan ekonomi warga, terutama UMKM.
"Dari pengalaman tahun lalu, selama bulan Suro jumlah pengunjung bisa mencapai 41.000 orang. Mudah-mudahan di tahun ini bisa meningkat lagi," katanya.
Ketua panitia, Sigit Anwari menambahkan Gerebeg Suro 2025 diisi dengan berbagai petunjuk seni tradisional. Kemudian, prosesi adat berupa arak-arakan gunungan mengelilingi Jalan Ikhlas dan Jalan Kahendran sampai titik akhir di puncak Gunung Tidar.
Gunungan terdiri dari hasil bumi, tahu, dan pakaian, yang nantinya diperebutkan warga sebagai simbol berkah.
"Ritual ditutup dengan pagelaran wayang kulit semalam suntuk yang mengangkat lakon Wahyu Mahkuto Romo," katanya.