Solo (ANTARA) - Wakil Menteri Koperasi RI Ferry Juliantono menyebut koperasi batik mampu menjadi salah satu solusi menghadapi serbuan tekstil impor ke Indonesia.
Di sela kunjungannya di Kampung Batik Kauman Solo, Jawa Tengah, Jumat Ferry mengatakan Kementerian Koperasi memberikan dukungan penuh terhadap industri tekstil dalam negeri.
"Selain itu juga berkomitmen memberikan perlindungan kepada para pengrajin batik terhadap serangan produk impor," katanya.
Termasuk salah satunya dengan dukungan kepada Koperasi Syarikat Dagang Kauman (SDK) sebagai koperasi batik terbaik di wilayah Surakarta, Jawa Tengah.
Ia mengatakan sejak awal Kementerian Koperasi (Kemenkop) melihat semangat perjuangan yang kuat dalam Koperasi SDK.
"Ini mengingatkan pada perjuangan pendirian Serikat Dagang Islam di awal tahun 1900-an," katanya.
Pada kesempatan tersebut, ia juga meresmikan Showroom Bersama atau ruang pamer milik Koperasi SDK di kawasan Kampung Kauman, Solo.
Ia mengatakan ruang pamer tersebut tujuannya untuk memfasilitasi pengrajin yang tidak memiliki toko sendiri agar dapat meningkatkan volume produksi dan kualitas batik.
"Inisiatif ini diharapkan juga dapat memperkuat posisi pengrajin batik lokal dalam menghadapi persaingan produk batik printing dan pakaian bekas impor," katanya.
Sementara itu, sebagai bentuk dukungan, sejak awal pihaknya juga mensyaratkan vendor-vendor kegiatan di Kemenkop harus datang dari koperasi. Dengan demikian , diharapkan upaya tersebut dapat menghidupkan kembali koperasi melalui re-branding dan digitalisasi koperasi.
"Kemenkop juga akan memesan seragam batik dari Koperasi SDK, supaya mendorong ekosistem gotong-royong untuk memperkuat posisi SDK sebagai pusat perjuangan industri batik," katanya.
Baca juga: Tol Solo-Prambanan pangkas waktu perjalanan 1 jam