Solo (ANTARA) - Debat kedua pada Pemilihan Wali Kota dan Wali Kota Surakarta 2024 di Solo, Senin, membahas tentang antisipasi terjadinya perundungan pada anak.

Pasangan Respati Ardi-Astrid Widayani sepakat perlu ada edukasi kepada orang tua untuk mengantisipasi kasus perundungan pada anak.

Selain meningkatkan pemahaman kepada orang tua, kata pasangan calon nomor urut 2, perlu ada pendampingan dari psikolog.

"Kasus bullying di Kota Solo akan diselesaikan dengan posyandu plus. Untuk psikolog, akan kami tambahkan di posyandu," katanya.

Selain itu, dia juga terus mendorong program Kota Layak Anak (KLA) di Solo.

Dikemukakan bahwa program Kota Layak Anak ini diintegrasikan dengan program Muda Mendunia, aktivasi taman cerdas harus tersedia.

"Bagaimana caranya memanfaatkan taman kota, kelurahan, hingga kampung untuk menjadi tempat bermain yang aman bagi anak-anak," katanya.

Sebagai insan pendidikan, Astrid akan sering mengadakan kegiatan di Taman Cerdas.

"Bagaimana Taman Cerdas ini jadi rujukan pendidikan masa depan berbasis digital? Adanya fasilitas penunjang seperti perpustakaan dan teknologi digital," katanya.

Sementara itu, pasangan Teguh Prakosa-Bambang Nugroho juga akan meningkatkan fasilitas ruang publik, salah satunya tempat bermain anak.

"Ada 14 taman cerdas yang dilengkapi dengan perpustakaan," kata pasangan calon nomor urut 1 ini.

Selain itu, Teguh-Bambang juga berkomitmen membentuk Kampung Cerdas Pangan untuk pemenuhan pangan serta mempertahankan predikat Kota Layak Anak enam kali berturut-turut.

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024