Blora (ANTARA) - PT Gendhis Multi Manis (PT GMM) Kabupaten Blora Jawa Tengah mencatat hasil produksi gula kristal putih di akhir musim giling tahun 2024 mencapai 19.577,9 ton, dari pasokan para petani tebu di wilayah Blora dan sekitarnya sebesar 281.390,88 ton (dari target 400 ribu ton).
Direktur Operasional PT GMM Blora Krisna Murtianto dalam keterangannya, di Blora, Kamis (31/10) mengatakan pihaknya memulai giling tanggal 8 Mei 2024, dari rencana 150 hari dan sudah dijalani hingga September 2024.
Anak perusahaan milik perum Bulog ini, kata dia, juga menghasilkan produk samping yakni molasse (tetes) sebanyak 14.094,36 ton, menutup akhir musim giling 2024.
“Dari total hasil produksi Gula dari tebu, sebanyak 12 ribu ton gula dibeli ke perusahaan induk, yakni Bulog untuk dipasarkan, selebihnya menggunakan jasa vendor-vendor perusahaan untuk volume 100 ton lebih dan sebagainya. Selain itu juga mencatat hasil produk molasse sebesar 14 ton lebih,” kata Krisna.
Pihaknya optimistis, musim giling di tahun 2025, target 400 ribu ton dapat tercapai dalam membantu dan mendukung pemerintah menuju swasembada gula sesuai kebutuhan secara nasional.
"Kami berusaha memproduksi gula sesuai target, minimal bisa membantu ketersediaan gula secara nasional termasuk halnya melibatkan petugas-petugas dilapangan menjadi penyuluh pertanian untuk menghasilkan tebu-tebu yang bervarietas dan menghasilkan rendimen yang tinggi," katanya.
Dari hasil penyuluhan, rendemen atau protas mengalami peningkatan, ia menambahkan sejauh ini untuk Blora protas tebu di kisaran 60-70 ton per hektare. Capaian rendemen tahun 2024 sebesar 7,06% meningkat 0.2% dari tahun sebelumnya. GMM berharap petani bisa meningkatkan protas mendekati di angka 90 ton /ha.
Direktur Operasional PT GMM Blora Krisna Murtianto dalam keterangannya, di Blora, Kamis (31/10) mengatakan pihaknya memulai giling tanggal 8 Mei 2024, dari rencana 150 hari dan sudah dijalani hingga September 2024.
Anak perusahaan milik perum Bulog ini, kata dia, juga menghasilkan produk samping yakni molasse (tetes) sebanyak 14.094,36 ton, menutup akhir musim giling 2024.
“Dari total hasil produksi Gula dari tebu, sebanyak 12 ribu ton gula dibeli ke perusahaan induk, yakni Bulog untuk dipasarkan, selebihnya menggunakan jasa vendor-vendor perusahaan untuk volume 100 ton lebih dan sebagainya. Selain itu juga mencatat hasil produk molasse sebesar 14 ton lebih,” kata Krisna.
Pihaknya optimistis, musim giling di tahun 2025, target 400 ribu ton dapat tercapai dalam membantu dan mendukung pemerintah menuju swasembada gula sesuai kebutuhan secara nasional.
"Kami berusaha memproduksi gula sesuai target, minimal bisa membantu ketersediaan gula secara nasional termasuk halnya melibatkan petugas-petugas dilapangan menjadi penyuluh pertanian untuk menghasilkan tebu-tebu yang bervarietas dan menghasilkan rendimen yang tinggi," katanya.
Dari hasil penyuluhan, rendemen atau protas mengalami peningkatan, ia menambahkan sejauh ini untuk Blora protas tebu di kisaran 60-70 ton per hektare. Capaian rendemen tahun 2024 sebesar 7,06% meningkat 0.2% dari tahun sebelumnya. GMM berharap petani bisa meningkatkan protas mendekati di angka 90 ton /ha.