Batang (ANTARA) - Kepolisian Batang, Jawa Tengah, mengapresiasi terhadap 50 anggota dari 11 kelompok (gengster) yang berikrar bertobat massal atau membubarkan diri bersamaan peringatan Hari Sumpah Pemuda.
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo di Batang, Senin, mengatakan bahwa pihaknya menyambut positif langkah mereka yang di antaranya masih berstatus sebagai pelajar.
"Kami tentu bersyukur karena hari ini adik-adik yang sebelumnya sempat berperilaku menyimpang. Namun, dengan keberanian dan keikhlasan sendiri, telah bertekad mengakhiri kebiasaan buruk untuk meraih masa depan yang lebih cerah," katanya.
Kapolres mengingatkan kepada mantan anggota gangster tersebut sudah berjanji pada Tuhan Yang Maha Esa dan disaksikan oleh semua peserta apel.
"Setiap momen pasti ada sisi kebaikan. Tolong setelah ini ajak teman-teman di luar sana yang masih nakal untuk kembali bertindak benar, raihlah masa depan dan bertobat," katanya.
AKBP Nur Cahyo berharap langkah kelompok itu bisa menjadi titik balik bagi para anggota geng yang telah menempuh jalan yang salah serta sebagai inspirasi bagi pemuda lain yang masih terlibat dalam kegiatan negatif.
Semua orang, kata dia, mempunyai masa lalu, baik buruk maupun baik. Namun, semua berhak meraih masa depan yang lebih baik.
"Kalian adalah pemuda harapan bangsa, dan hari ini telah mengambil langkah besar untuk menjadi pemuda yang lebih baik," katanya.
Ia menyebutkan 11 kelompok tersebut adalah Geng Soedirman, Sensatoe 83, Teamatil, Steman 27, Kembang Lestari, Kampung Bahagia, Bhnepe 81, Gaza, Pangkalan Stress, Timur Stress, dan BKR (Bokampur).
Seorang anggota kelompok AS mengaku pada awalnya dirinya bergabung hanya karena tergiur ajakan teman.
"Awalnya enggak tahu, cuma sekadar nongkrong main gim. Namun, lama-lama ikut-ikutan karena teman-teman. Tiba-tiba diajak tawuran sehingga ada yang meninggal. Saya benar-benar menyesal," katanya.
Baca juga: PLTU Batang mengajar di sekolah sambut Sumpah Pemuda
Kepala Kepolisian Resor Batang AKBP Nur Cahyo Ari Prasetyo di Batang, Senin, mengatakan bahwa pihaknya menyambut positif langkah mereka yang di antaranya masih berstatus sebagai pelajar.
"Kami tentu bersyukur karena hari ini adik-adik yang sebelumnya sempat berperilaku menyimpang. Namun, dengan keberanian dan keikhlasan sendiri, telah bertekad mengakhiri kebiasaan buruk untuk meraih masa depan yang lebih cerah," katanya.
Kapolres mengingatkan kepada mantan anggota gangster tersebut sudah berjanji pada Tuhan Yang Maha Esa dan disaksikan oleh semua peserta apel.
"Setiap momen pasti ada sisi kebaikan. Tolong setelah ini ajak teman-teman di luar sana yang masih nakal untuk kembali bertindak benar, raihlah masa depan dan bertobat," katanya.
AKBP Nur Cahyo berharap langkah kelompok itu bisa menjadi titik balik bagi para anggota geng yang telah menempuh jalan yang salah serta sebagai inspirasi bagi pemuda lain yang masih terlibat dalam kegiatan negatif.
Semua orang, kata dia, mempunyai masa lalu, baik buruk maupun baik. Namun, semua berhak meraih masa depan yang lebih baik.
"Kalian adalah pemuda harapan bangsa, dan hari ini telah mengambil langkah besar untuk menjadi pemuda yang lebih baik," katanya.
Ia menyebutkan 11 kelompok tersebut adalah Geng Soedirman, Sensatoe 83, Teamatil, Steman 27, Kembang Lestari, Kampung Bahagia, Bhnepe 81, Gaza, Pangkalan Stress, Timur Stress, dan BKR (Bokampur).
Seorang anggota kelompok AS mengaku pada awalnya dirinya bergabung hanya karena tergiur ajakan teman.
"Awalnya enggak tahu, cuma sekadar nongkrong main gim. Namun, lama-lama ikut-ikutan karena teman-teman. Tiba-tiba diajak tawuran sehingga ada yang meninggal. Saya benar-benar menyesal," katanya.
Baca juga: PLTU Batang mengajar di sekolah sambut Sumpah Pemuda