Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah, menyalurkan bantuan pangan kepada 7.595 keluarga risiko stunting yang dianggarkan dari APBN melalui Badan Pangan Nasional bersama BUMN Holding Pangan ID Food.
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa, mengatakan bahwa penyaluran bantuan pangan untuk menurunkan stunting di Kabupaten Batang yang dilakukan secara bertahap.
"Kami berharap bantuan pangan ini bisa membawa manfaat besar bagi semua pihak khususnya warga yang menjadi target penurunan stunting," katanya.
Ribuan keluarga risiko stunting tersebut akan mendapatkan bantuan pangan berupa satu ekor ayam ras dan 10 butir telur ayam.
Ia mengatakan bantuan pangan tersebut akan diberikan selama enam bulan ke depan.
Baca juga: Bank Jateng salurkan CSR Rp1,1 miliar atasi stunting di Banjarnegara
"Berdasar data stunting, saat ini masih ada 7,7 persen. Oleh karena itu, kami terus mengejar pengentasan stunting agar secepatnya bisa zero (nihil)," katanya.
Menurut dia, dalam upaya penuntasan kasus stunting, ibu hamil, dan bayi lahir, pihaknya juga masih akan memberikan bantuan pangan berupa sembako.
"Kami berharap bantuan pangan yang diberikan ini dalam upaya untuk mewujudkan individu yang sehat aktif, bergizi cukup, dan produktif," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sutadi mengatakan sistem penyaluran bantuan pangan akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia Pekalongan.
"Bantuan ini akan dimulai pada 7 Oktober 2024. Bantuan penyaluran bantuan pangan ini sebenarnya dilakukan pada Januari 2024 hingga Juni 2024 tetapi dengan adanya kendala data penerima supaya tepat sasaran maka harus menunggu," katanya.
Baca juga: Undip bantu atasi stunting dan kemiskinan lewat pelatihan beternak
Penjabat Bupati Batang Lani Dwi Rejeki di Batang, Selasa, mengatakan bahwa penyaluran bantuan pangan untuk menurunkan stunting di Kabupaten Batang yang dilakukan secara bertahap.
"Kami berharap bantuan pangan ini bisa membawa manfaat besar bagi semua pihak khususnya warga yang menjadi target penurunan stunting," katanya.
Ribuan keluarga risiko stunting tersebut akan mendapatkan bantuan pangan berupa satu ekor ayam ras dan 10 butir telur ayam.
Ia mengatakan bantuan pangan tersebut akan diberikan selama enam bulan ke depan.
Baca juga: Bank Jateng salurkan CSR Rp1,1 miliar atasi stunting di Banjarnegara
"Berdasar data stunting, saat ini masih ada 7,7 persen. Oleh karena itu, kami terus mengejar pengentasan stunting agar secepatnya bisa zero (nihil)," katanya.
Menurut dia, dalam upaya penuntasan kasus stunting, ibu hamil, dan bayi lahir, pihaknya juga masih akan memberikan bantuan pangan berupa sembako.
"Kami berharap bantuan pangan yang diberikan ini dalam upaya untuk mewujudkan individu yang sehat aktif, bergizi cukup, dan produktif," katanya.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Sutadi mengatakan sistem penyaluran bantuan pangan akan dilakukan oleh PT Pos Indonesia Pekalongan.
"Bantuan ini akan dimulai pada 7 Oktober 2024. Bantuan penyaluran bantuan pangan ini sebenarnya dilakukan pada Januari 2024 hingga Juni 2024 tetapi dengan adanya kendala data penerima supaya tepat sasaran maka harus menunggu," katanya.
Baca juga: Undip bantu atasi stunting dan kemiskinan lewat pelatihan beternak