Semarang (ANTARA) - Magister Peternakan Fakultas Peternakan dan Pertanian (FPP) Universitas Diponegoro Semarang berupaya membantu mengatasi stunting dan kemiskinan dengan melatih masyarakat untuk beternak.
Kepala Program Studi Magister Peternakan FPP Undip Dr. Ir. Cahya Setya Utama, di Semarang, Rabu, menjelaskan program pengabdian masyarakat tersebut berlangsung di Desa Sukorejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Menurut dia, program kegiatan pengabdian masyarakat tersebut akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2024 dengan secara khusus melatih keluarga prasejahtera dengan beternak ayam petelur skala rumah tangga dalam wadah kegiatan Ipteks Bagi Desa Binaan Undip (IDBU).
Tak hanya itu, kata dia, karena banyak warga Desa Sukorejo yang beternak lele maka peningkatan produktivitas usaha lele dari aspek penyediaan pakannya menjadi prioritas program.
Prodi magister sebagai wadah untuk melanjutkan studi dari sarjana peternakan, kata dia, memang diharapkan akan menghasilkan lulusan yang peduli dan berperan aktif dalam pembangunan.
"Sehingga peran kampus akan terasa lebih nyata dirasakan oleh masyarakat sesuai dengan slogan Undip Bermanfaat dan Undip bermartabat," katanya.
Mengenai pemilihan program pelatihan beternak, kata dia, sebenarnya berasal dari diskusi bersama dengan pihak perangkat Desa Sukorejo saat kunjungan ke desa tersebut pada Selasa (27/8) kemarin, untuk melihat berbagai potensi yang dimiliki.
"Dari diskusi bersama dengan pihak perangkat Desa Sukorejo, khususnya dengan kades, telah disepakati beberapa kegiatan bidang pertanian dan peternakan yang akan meningkatkan pendapatan petani peternak," kata Cahya.
FPP undip akan berkolaborasi dengan fakultas lain, seperti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Teknik dalam rangka menjembatani kepentingan penyelesaian masalah yang ada di Desa Sukorejo melalui program kuliah kerja nyata (KKN) tematik di Desa Sukorejo.
Sementara itu, Kades Sukorejo Sukrisno menegaskan bahwa Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, merupakan salah satu desa yang mempunyai komitmen kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Menurut dia, perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan dengan adanya sinergisme kegiatan antara pemerintah desa, dinas terkait dan pihak perguruan tinggi selaku sumber penyedia teknologi tepat guna.
Untuk itu, kata dia, jalinan kerjasama antara Pemerintah Desa Sukorejo dengan Universitas Diponegoro lebih ditingkatkan dengan kesepakatan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengabdian pada masyarakat yang langsung memberikan dampak pada masyarakat.
Apalagi, ia mengatakan bahwa program dari Magister Peternakan FPP Undip tersebut juga sejalan dengan program yang akan dilaksanakan oleh Pemdes Sukorejo.
Dalam Rembug Stunting yang diadakan di Pendopo Kantor Desa Sukorejo juga telah disepakati kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Ia mengatakan bahwa program PMT dapat diwujudkan dengan pemberian bahan pangan sumber protein hewani produk lokal yaitu yang berasal dari ikan lele.
Nantinya, ia berharap pelatihan olahan daging lele akan mengurangi terjadinya stunting dan dapat menumbuhkan wirausahawan baru atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui aneka kuliner dari olahan lele.
Kemunculan UMKM-UMKM baru, kata dia, diharapkan juga menjadi inspirasi bagi warga yang masih tergolong keluarga prasejahtera untuk berusaha dalam budi daya bidang pertanian, peternakan, dan perikanan menuju keluarga sejahtera.
"Kegiatan yang disusun secara terpadu ini, kami harapkan dapat meningkatkan perekonomian warga yang sekaligus akan mengurangi adanya kasus stunting," kata Sukrisno.
Baca juga: Undip gandeng Konjen Australia, luncurkan "Aussie Banget Corner"
Kepala Program Studi Magister Peternakan FPP Undip Dr. Ir. Cahya Setya Utama, di Semarang, Rabu, menjelaskan program pengabdian masyarakat tersebut berlangsung di Desa Sukorejo, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah.
Menurut dia, program kegiatan pengabdian masyarakat tersebut akan dilaksanakan pada bulan Oktober 2024 dengan secara khusus melatih keluarga prasejahtera dengan beternak ayam petelur skala rumah tangga dalam wadah kegiatan Ipteks Bagi Desa Binaan Undip (IDBU).
Tak hanya itu, kata dia, karena banyak warga Desa Sukorejo yang beternak lele maka peningkatan produktivitas usaha lele dari aspek penyediaan pakannya menjadi prioritas program.
Prodi magister sebagai wadah untuk melanjutkan studi dari sarjana peternakan, kata dia, memang diharapkan akan menghasilkan lulusan yang peduli dan berperan aktif dalam pembangunan.
"Sehingga peran kampus akan terasa lebih nyata dirasakan oleh masyarakat sesuai dengan slogan Undip Bermanfaat dan Undip bermartabat," katanya.
Mengenai pemilihan program pelatihan beternak, kata dia, sebenarnya berasal dari diskusi bersama dengan pihak perangkat Desa Sukorejo saat kunjungan ke desa tersebut pada Selasa (27/8) kemarin, untuk melihat berbagai potensi yang dimiliki.
"Dari diskusi bersama dengan pihak perangkat Desa Sukorejo, khususnya dengan kades, telah disepakati beberapa kegiatan bidang pertanian dan peternakan yang akan meningkatkan pendapatan petani peternak," kata Cahya.
FPP undip akan berkolaborasi dengan fakultas lain, seperti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Teknik dalam rangka menjembatani kepentingan penyelesaian masalah yang ada di Desa Sukorejo melalui program kuliah kerja nyata (KKN) tematik di Desa Sukorejo.
Sementara itu, Kades Sukorejo Sukrisno menegaskan bahwa Desa Sukorejo Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen, merupakan salah satu desa yang mempunyai komitmen kuat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.
Menurut dia, perekonomian masyarakat dapat ditingkatkan dengan adanya sinergisme kegiatan antara pemerintah desa, dinas terkait dan pihak perguruan tinggi selaku sumber penyedia teknologi tepat guna.
Untuk itu, kata dia, jalinan kerjasama antara Pemerintah Desa Sukorejo dengan Universitas Diponegoro lebih ditingkatkan dengan kesepakatan pelaksanaan kegiatan-kegiatan pengabdian pada masyarakat yang langsung memberikan dampak pada masyarakat.
Apalagi, ia mengatakan bahwa program dari Magister Peternakan FPP Undip tersebut juga sejalan dengan program yang akan dilaksanakan oleh Pemdes Sukorejo.
Dalam Rembug Stunting yang diadakan di Pendopo Kantor Desa Sukorejo juga telah disepakati kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Ia mengatakan bahwa program PMT dapat diwujudkan dengan pemberian bahan pangan sumber protein hewani produk lokal yaitu yang berasal dari ikan lele.
Nantinya, ia berharap pelatihan olahan daging lele akan mengurangi terjadinya stunting dan dapat menumbuhkan wirausahawan baru atau usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) melalui aneka kuliner dari olahan lele.
Kemunculan UMKM-UMKM baru, kata dia, diharapkan juga menjadi inspirasi bagi warga yang masih tergolong keluarga prasejahtera untuk berusaha dalam budi daya bidang pertanian, peternakan, dan perikanan menuju keluarga sejahtera.
"Kegiatan yang disusun secara terpadu ini, kami harapkan dapat meningkatkan perekonomian warga yang sekaligus akan mengurangi adanya kasus stunting," kata Sukrisno.
Baca juga: Undip gandeng Konjen Australia, luncurkan "Aussie Banget Corner"