Karanganyar (ANTARA) - Satu rumah di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah rusak akibat gempa yang terjadi di 95 km barat daya Gunungkidul, DIY dengan kedalaman 30 km, pukul 19.57 WIB, Senin (26/8).
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Hendro Prayitno di Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa mengatakan rumah rusak yang terdampak gempa tersebut ada di Dusun Bendorejo, Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih.
Rumah tersebut rusak di bagian dinding atas. Lapisan semen rumah ambrol akibat gempa. Meski demikian, dipastikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Ia mengatakan BPBD Karanganyar langsung mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan dari warga. Menurut dia, petugas BPBD langsung mengecek, mendata, dan melakukan tindakan.
"Jadi saat itu, pemilik rumahnya yang bernama Hartoyono sedang berada di depan televisi, tiba-tiba terjadi guncangan dan bergegas keluar rumah," katanya.
Setelah kembali ke dalam rumah, Hartoyono baru mengetahui ada beberapa bagian di rumahnya yang rusak. Terkait hal itu, dikatakannya, pemilik rumah sudah berkoordinasi dengan warga sekitar untuk melakukan kerja bakti membenahi kerusakan tersebut.
Meski demikian, pihak BPBD tetap melaporkan kejadian tersebut kepada bupati.
"Hari ini kami koordinasi dengan Baznas berupaya membantu warga terdampak," katanya.
Sebelumnya, pada keterangan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan kekuatan 5.8 SR tersebut tidak berpotensi tsunami.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar Hendro Prayitno di Karanganyar, Jawa Tengah, Selasa mengatakan rumah rusak yang terdampak gempa tersebut ada di Dusun Bendorejo, Desa Ngadiluwih, Kecamatan Matesih.
Rumah tersebut rusak di bagian dinding atas. Lapisan semen rumah ambrol akibat gempa. Meski demikian, dipastikan tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Ia mengatakan BPBD Karanganyar langsung mendatangi lokasi kejadian setelah menerima laporan dari warga. Menurut dia, petugas BPBD langsung mengecek, mendata, dan melakukan tindakan.
"Jadi saat itu, pemilik rumahnya yang bernama Hartoyono sedang berada di depan televisi, tiba-tiba terjadi guncangan dan bergegas keluar rumah," katanya.
Setelah kembali ke dalam rumah, Hartoyono baru mengetahui ada beberapa bagian di rumahnya yang rusak. Terkait hal itu, dikatakannya, pemilik rumah sudah berkoordinasi dengan warga sekitar untuk melakukan kerja bakti membenahi kerusakan tersebut.
Meski demikian, pihak BPBD tetap melaporkan kejadian tersebut kepada bupati.
"Hari ini kami koordinasi dengan Baznas berupaya membantu warga terdampak," katanya.
Sebelumnya, pada keterangan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa dengan kekuatan 5.8 SR tersebut tidak berpotensi tsunami.