Solo (ANTARA) - Membawa nama besar dari sang ayah, Presiden Joko Widodo, tampaknya tidak menjadikan masuknya Gibran Rakabuming Raka ke kancah perpolitikan Indonesia lebih mudah. Pro dan kontra terhadap wakil presiden terpilih hasil Pemilu 2024 ini terus mengiringi langkahnya hingga saat ini.

Meski begitu, kepiawaiannya memoles Kota Solo dengan terus berbenah melalui berbagai megaproyek, sedikit demi sedikit mengubah pandangan masyarakat terhadap Gibran.

Hampir 4 tahun memimpin Solo sebagai wali kota, putra pertama Presiden Joko Widodo tersebut berhasil menorehkan berbagai catatan manis yang berdampak positif bagi perputaran ekonomi di Solo raya (sekitarnya).

Sentuhannya tidak hanya pembangunan maupun revitalisasi puluhan infrastruktur, tetapi  berbagai acara baik hiburan maupun olahraga tingkat internasional berhasil ditariknya ke Solo. Tentu hal ini memberikan dampak positif bagi perekonomian, mulai dari besarnya kebutuhan tenaga kerja, tingginya okupansi hotel, hingga  padatnya pengunjung di berbagai objek wisata di Solo.

Sebut saja Masjid Sheikh Zayed. Masjid megah yang berada di Kampung Cinderejo, Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, tersebut mampu menyedot lebih dari 3 juta pengunjung sepanjang tahun 2023.

Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Surakarta Gembong Hadiwibowo menyebut keberadaan masjid tersebut berimplikasi pada pendapatan asli daerah (PAD) Kota Surakarta.

"Para wisatawan pasti mampir untuk kulineran. Dengan begitu omzet UMKM kuliner juga meningkat tajam," katanya.

Beberapa infrastruktur lain yang digarap selama kepemimpinan Gibran, di antaranya revitalisasi Taman Balekambang, Solo Safari, Studio Musik Lokananta, revitalisasi Pura Mangkunegaran, Pasar Jongke, dan yang masih dalam tahap pengerjaan yakni penataan kawasan Keraton Surakarta Hadiningrat.

Masih banyak infrastruktur lain yang juga digarap oleh Gibran dengan menggandeng kementerian terkait. Dengan begitu, selain Masjid Sheikh Zayed ada beberapa infrastruktur lain yang juga memberikan dampak positif bagi penerimaan daerah.

Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surakarta mencatat untuk PAD dari sisi pajak daerah tahun 2023 terealisasi sebesar Rp441.597.304.536. Angka ini lebih tinggi Rp33 miliar dari tahun sebelumnya.

Meski sejak 16 Juli 2024 tak lagi menjabat sebagai wali kota karena mengundurkan diri, Gibran tetap berkomitmen untuk memberikan masa depan yang lebih baik bagi sekitar 600 ribu penduduk Kota Solo.

Tak puas dengan menyelesaikan 17 proyek prioritas di Kota Solo, tahun ini Gibran dengan Pemerintah Kota Surakarta kembali ngebut menggarap 26 titik infrastruktur di Kota Bengawan itu.

Beberapa proyek pembangunan baru, di antaranya Rumah Sakit Kardiologi Emirates Indonesia, SDN Mojo, Puskesmas Banyuanyar, Pasar Joglo, SDN Joglo, SDN Begalon, RS Ibu Fatmawati Soekarno, SDN Bromantakan, Solo AI Center of Excellence, Rumah Susun Mojo, Puskesmas Sibela, Gedung SDN 6, SDN Tugu, Puskesmas Sangkrah, dan Pusat Layanan Terpadu KUMKM.

Adapun proyek revitalisasi meliputi gedung SMPN 16 Solo, Pasar Tanggulsari, Kolam Renang Tirtomoyo, SMPN 26, dan Koridor Jalan Teuku Umar.

Selanjutnya, untuk penataan kawasan menyasar pada TMP Kusuma Bakti, Kawasan Flyover Manahan, Masjid Agung, Koridor Ahmad Yani, dan Kampung Batik Kauman. Selain itu, pembangunan GOR Indoor Manahan yang sempat terkendala, ditargetkan dilanjutkan pada tahun ini.

Upaya ini makin diperkuat dengan masuknya Kota Solo dalam Jaringan Kota Kreatif Dunia yang ditetapkan UNESCO. Capaian ini menandai Kota Bengawan telah berhasil menancapkan tonggak penting bagi pengembangan kreativitas, seni budaya, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.

Sementara itu, Gibran mengatakan pada tahun ini Pemkot Solo lebih fokus pada pembangunan sumber daya manusia. Dengan begitu, proyek infrastruktur lebih banyak mengarah ke pendidikan.

"Sudah banyak sekali (infrastruktur) fisik yang kami bangun dalam 3 tahun terakhir ini. Ke depan, kami ingin ada atensi khusus untuk pembangunan nonfisik," katanya.

Untuk mengoptimalkan hasil dari pembangunan SDM, salah satu yang sudah dilakukan adalah membuka investasi di bidang kecerdasan buatan atau artificial intellegence (AI) yang melibatkan pemerintah India.


Titip Solo

Dengan terpilihnya Gibran sebagai Wakil Presiden untuk masa jabatan 2024-2029, artinya Gibran harus menyerahkan tampuk kepemimpinan Kota Surakarta kepada wakilnya. Dalam hal ini, Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa resmi menjadi pengganti Gibran sebagai Wali Kota Surakarta usai acara pelantikan yang dilaksanakan di Gedung Gradhika Bhakti Praja Semarang, Jumat (19/7) malam.

Pada pelantikan tersebut, Gibran bersama istrinya, Selvi Ananda, turut hadir. Di depan penggantinya dan Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Gibran meyakini Solo bakal bisa lebih baik ke depannya.

"Saya titip Kota Solo. Ke depan masih banyak PR, pembangunan-pembangunan yang harus segera dirampungkan di tahun ini," katanya.

Sesuai dengan rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) yang telah dirancang oleh Gibran dan Teguh, Pemkot Surakarta ke depan ingin lebih menggenjot ke pembangunan nonfisik, terutama kualitas SDM.

Sementara itu, meski tidak lagi berkantor di Balai Kota Surakarta sejak dirinya mengajukan surat pengunduran diri ke pimpinan DPRD Kota Surakarta pada Selasa (16/7), bukan berarti ia tutup mata dengan kondisi yang ada di Solo.

Sesuai dengan keinginannya untuk membangun SDM, ia aktif meninjau keberadaan rumah tidak layak huni (RTLH) di beberapa daerah pinggiran kota. Ia berjanji akan melanjutkan perbaikan RTLH secara bertahap.

"Ini kan belum dikasih ubin, nanti ya, Bu kita lanjutkan," katanya kepada warga di Kampung Joyosuran, Kecamatan Pasarkliwon, Solo, belum lama ini.

Ia meyakini, tempat tinggal yang lebih layak akan berpengaruh pada lahirnya SDM unggul. Setidaknya, dapat meminimalisasi kemungkinan bayi lahir stunting.

Kedatangan Gibran di tengah-tengah warga memberikan rasa tenang, sebagai bukti bahwa Pemerintah mendampingi warganya. Setiap pemimpin atau kepala daerah memang perlu datang di tengah-tengah masyarakat untuk membuktikan bahwa Pemerintah hadir memberikan rasa aman dan tenteram.

Dengan pencapaian Gibran membangun Kota Solo dalam 4 tahun terakhir ini, agaknya para pengkritiknya perlu mencari sudut pandang berbeda terhadap pemuda berusia 36 tahun itu.

Apa pun, selama caturwarsa memimpin Kota Solo, Gibran mampu membangun banyak hal.

Berbekal modal itu pula, Gibran akan kembali diuji kemampuannya dalam panggung yang lebih besar sebagai Wapres Republik Indonesia.
 
Editor: Achmad Zaenal M

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024