Semarang (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang mengerahkan sebanyak 4.673 panitia pemutakhiran data pemilih (pantarlih) untuk melakukan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Total ada 4.673 pantarlih yang akan bekerja selama satu bulan. Kami sudah lantai 21 Juni kemarin langsung start coklit mulai 24 Juni lalu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU Kota Semarang Ahmad Zaini di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikan-nya di sela meninjau proses coklit yang dilakukan pantarlih di kediaman Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Ia menyebutkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Kota Semarang sebanyak 1,2 juta orang yang akan dilakukan coklit oleh pantarlih.
Menurut dia, pantarlih akan melakukan verifikasi secara langsung data pemilih yang ada dalam DP4, termasuk jika ada yang belum terdaftar, sudah terdaftar tetapi meninggal, pindah, dan sebagainya.
Meski proses coklit diberikan waktu selama satu bulan atau sekitar empat minggu, ia menargetkan pantarlih bisa menyelesaikan coklit di Kota Semarang dalam waktu tiga minggu.
"Dalam jangka waktu empat minggu, kami akan upayakan selesaikan (coklit, red.) di tiga minggu pertama sehingga minggu terakhir tinggal laporan dan perbaikan," katanya.
Zaini menjelaskan bahwa jumlah pemilih pada masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada Kota Semarang 2024 maksimal sebanyak 600 pemilih.
"Kalau pada Pemilu (Pemilihan Umum) 2024 kemarin 300 pemilih per TPS. Tapi TPS-nya lebih banyak. Pada Pemilu ada 4.646 TPS, di pilkada berkurang menjadi 2.354 TPS," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, didampingi oleh sang suami Alwin Basri dan putra semata wayangnya Muhammad Farras Razin Pradana saat proses coklit.
"Alhamdulillah hari ini saya 'kerawuhan' Pak Plt Ketua KPU Kota Semarang beserta jajaran PPK (panitia pemilihan kecamatan) dan PPS (Panitia Pemungutan Suara) Sumurboto yang akan melakukan coklit," katanya.
Sebenarnya, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, proses coklit dijadwalkan pada 24 Juni lalu, namun harus dijadwalkan ulang karena banyaknya kegiatan-kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
"Alhamdulillah, 1 Juli 2024 ini keluarga kami sudah melakukan coklit. Sudah didata ada tiga orang, yaitu Mas Alwin Basri selaku kepala keluarga, saya, dan anak saya," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa coklit menjadi tahapan yang penting dalam menyukseskan Pilkada 2024, sebab dilakukan pemutakhiran data pemilih, termasuk jika ada pemilih pemula yang belum terdata bisa dimasukkan.
"Diharapkan, data-data para pemilih untuk Pilkada 2024 bisa valid dan terselesaikan dalam waktu satu bulan," harapnya.
Baca juga: Bawaslu Semarang lakukan pengawasan melekat pemutakhiran data pemilih
"Total ada 4.673 pantarlih yang akan bekerja selama satu bulan. Kami sudah lantai 21 Juni kemarin langsung start coklit mulai 24 Juni lalu," kata Pelaksana Tugas (Plt) Ketua KPU Kota Semarang Ahmad Zaini di Semarang, Senin.
Hal tersebut disampaikan-nya di sela meninjau proses coklit yang dilakukan pantarlih di kediaman Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
Ia menyebutkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilihan (DP4) Kota Semarang sebanyak 1,2 juta orang yang akan dilakukan coklit oleh pantarlih.
Menurut dia, pantarlih akan melakukan verifikasi secara langsung data pemilih yang ada dalam DP4, termasuk jika ada yang belum terdaftar, sudah terdaftar tetapi meninggal, pindah, dan sebagainya.
Meski proses coklit diberikan waktu selama satu bulan atau sekitar empat minggu, ia menargetkan pantarlih bisa menyelesaikan coklit di Kota Semarang dalam waktu tiga minggu.
"Dalam jangka waktu empat minggu, kami akan upayakan selesaikan (coklit, red.) di tiga minggu pertama sehingga minggu terakhir tinggal laporan dan perbaikan," katanya.
Zaini menjelaskan bahwa jumlah pemilih pada masing-masing tempat pemungutan suara (TPS) pada Pilkada Kota Semarang 2024 maksimal sebanyak 600 pemilih.
"Kalau pada Pemilu (Pemilihan Umum) 2024 kemarin 300 pemilih per TPS. Tapi TPS-nya lebih banyak. Pada Pemilu ada 4.646 TPS, di pilkada berkurang menjadi 2.354 TPS," katanya.
Sementara itu, Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, didampingi oleh sang suami Alwin Basri dan putra semata wayangnya Muhammad Farras Razin Pradana saat proses coklit.
"Alhamdulillah hari ini saya 'kerawuhan' Pak Plt Ketua KPU Kota Semarang beserta jajaran PPK (panitia pemilihan kecamatan) dan PPS (Panitia Pemungutan Suara) Sumurboto yang akan melakukan coklit," katanya.
Sebenarnya, kata Ita, sapaan akrab Hevearita, proses coklit dijadwalkan pada 24 Juni lalu, namun harus dijadwalkan ulang karena banyaknya kegiatan-kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
"Alhamdulillah, 1 Juli 2024 ini keluarga kami sudah melakukan coklit. Sudah didata ada tiga orang, yaitu Mas Alwin Basri selaku kepala keluarga, saya, dan anak saya," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa coklit menjadi tahapan yang penting dalam menyukseskan Pilkada 2024, sebab dilakukan pemutakhiran data pemilih, termasuk jika ada pemilih pemula yang belum terdata bisa dimasukkan.
"Diharapkan, data-data para pemilih untuk Pilkada 2024 bisa valid dan terselesaikan dalam waktu satu bulan," harapnya.
Baca juga: Bawaslu Semarang lakukan pengawasan melekat pemutakhiran data pemilih