Semarang (ANTARA) - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI bersinergi dengan Baznas Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan pemberdayaan Zakat Community Development (ZCD) pada kelompok tani Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Akseptor (UPPKA) di Semarang.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pendayagunaan dan Layanan UPZ dan CSR Eka Budhi Sulistyo, di Semarang, Kamis, menjelaskan bahwa program ZCD bertujuan mengoptimalkan potensi zakat untuk meningkatkan kesejahteraan para mustahik.
Hal tersebut disampaikan di sela rangkaian peringatan Hari keluarga Nasional (Harganas) 2024 di Lapangan Simpang Lima Semarang yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Kami berharap ini menjadi bagian dari syiar bahwa kegiatan pemberdayaan ekonomi adalah suatu bagian dari pengembangan dari pengelolaan zakat dan tentunya ini menjadi salah satu cara bahwa zakat bisa mengentaskan kemiskinan," katanya.
Menurut dia, program ZCD yang diluncurkan Baznas bertujuan untuk memberdayakan komunitas melalui zakat, dengan memberikan berbagai bantuan yang dibutuhkan guna meningkatkan taraf hidup mustahik.
Bantuan yang disalurkan, meliputi peralatan usaha, modal kerja, serta pelatihan kewirausahaan untuk sejumlah kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), termasuk pada kelompok tani.
Melalui program ZCD ini, Eka berharap mustahik, yakni kelompok tani yang menerima bantuan dapat lebih mandiri baik secara ekonomi dan mampu mengembangkan usahanya dengan baik.
Saat ini, Baznas telah menyalurkan ZCD di 141 desa, sedangkan untuk yang penyaluran UPPKA BKKBN tersebar di lima provinsi, salah satunya Jateng, dengan minimal tujuh kelompok.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji mengapresiasi kolaborasi tersebut dan berharap dapat terus berlanjut untuk mencapai tujuan bersama menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri.
"Kami berterima kasih kepada Baznas RI atas dukungannya. Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Semarang. Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan memonitor perkembangan para penerima bantuan," ucap Ahmad Darodji.
Menurut Darodji, dengan sinergi yang kuat antara BAZNAS pusat dan daerah, program ZCD diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang efektif dan berkelanjutan.
Zakat Community Development (ZCD) adalah program pemberdayaan Baznas melalui komunitas dan desa dengan mengintegrasikan aspek dakwah, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan secara komprehensif yang sumber pendanaannya dari zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan.
Program ZCD berfokus pada pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dengan menyasar kampung miskin dan tertinggal yang ada di Indonesia.
Pada rangkaian peringatan Harganas 2024 di Semarang, Baznaz juga membuka stan yang memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan secara gratis bagi masyarakat, seperti tes gula darah dan kolesterol.
Baca juga: Baznas salurkan bantuan pangan, Arnaz Andrarasmara : Kami menyampaikan amanah
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Pendayagunaan dan Layanan UPZ dan CSR Eka Budhi Sulistyo, di Semarang, Kamis, menjelaskan bahwa program ZCD bertujuan mengoptimalkan potensi zakat untuk meningkatkan kesejahteraan para mustahik.
Hal tersebut disampaikan di sela rangkaian peringatan Hari keluarga Nasional (Harganas) 2024 di Lapangan Simpang Lima Semarang yang digelar oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
"Kami berharap ini menjadi bagian dari syiar bahwa kegiatan pemberdayaan ekonomi adalah suatu bagian dari pengembangan dari pengelolaan zakat dan tentunya ini menjadi salah satu cara bahwa zakat bisa mengentaskan kemiskinan," katanya.
Menurut dia, program ZCD yang diluncurkan Baznas bertujuan untuk memberdayakan komunitas melalui zakat, dengan memberikan berbagai bantuan yang dibutuhkan guna meningkatkan taraf hidup mustahik.
Bantuan yang disalurkan, meliputi peralatan usaha, modal kerja, serta pelatihan kewirausahaan untuk sejumlah kelompok usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), termasuk pada kelompok tani.
Melalui program ZCD ini, Eka berharap mustahik, yakni kelompok tani yang menerima bantuan dapat lebih mandiri baik secara ekonomi dan mampu mengembangkan usahanya dengan baik.
Saat ini, Baznas telah menyalurkan ZCD di 141 desa, sedangkan untuk yang penyaluran UPPKA BKKBN tersebar di lima provinsi, salah satunya Jateng, dengan minimal tujuh kelompok.
Sementara itu, Ketua Baznas Jateng KH Ahmad Darodji mengapresiasi kolaborasi tersebut dan berharap dapat terus berlanjut untuk mencapai tujuan bersama menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mandiri.
"Kami berterima kasih kepada Baznas RI atas dukungannya. Bantuan ini sangat berarti bagi masyarakat Jawa Tengah, khususnya di Semarang. Kami berkomitmen untuk terus mendampingi dan memonitor perkembangan para penerima bantuan," ucap Ahmad Darodji.
Menurut Darodji, dengan sinergi yang kuat antara BAZNAS pusat dan daerah, program ZCD diharapkan dapat menjadi model pemberdayaan masyarakat yang efektif dan berkelanjutan.
Zakat Community Development (ZCD) adalah program pemberdayaan Baznas melalui komunitas dan desa dengan mengintegrasikan aspek dakwah, ekonomi, pendidikan, kesehatan dan kemanusiaan secara komprehensif yang sumber pendanaannya dari zakat, infak, sedekah dan dana sosial keagamaan.
Program ZCD berfokus pada pengentasan kemiskinan melalui pemberdayaan masyarakat dengan menyasar kampung miskin dan tertinggal yang ada di Indonesia.
Pada rangkaian peringatan Harganas 2024 di Semarang, Baznaz juga membuka stan yang memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan secara gratis bagi masyarakat, seperti tes gula darah dan kolesterol.
Baca juga: Baznas salurkan bantuan pangan, Arnaz Andrarasmara : Kami menyampaikan amanah