Cilacap (ANTARA) - Sekretariat Jenderal (Setjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas) melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada Jumat (3/5), dengan salah satu fokus utama kunjungan tersebut berupa keberadaan Bank Sampah Abhipraya di Kelurahan Kutawaru yang merupakan binaan dari PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap.

Rombongan dipimpin oleh Mayjen TNI Syachriyal E. Siregar sebagai penanggung jawab, didampingi oleh Ketua Kelompok Kerja Brigjen TNI Godman Siagian, Sekretaris Kolonel Laut (E) Yudo Purnomo, serta beberapa anggota dan narasumber.

Kunjungan tersebut mengangkat tema "Pembangunan Nasional Berkelanjutan melalui Optimalisasi Pendayagunaan Sumber Daya Sampah guna Memperkuat Ekonomi Sirkuler". Acara dimulai dengan ramah tamah, paparan, dan diskusi bersama Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Cilacap Sujito di Ruang Prasanda Pendopo Wijayakusuma. 

Acara tersebut juga dhadiri oleh para pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait serta perwakilan BUMN seperti PT KPI RU IV Cilacap dan PT Solusi Bangun Indonesia (SBI).

Dalam kesempatan itu, Pj Sekda Cilacap Sujito menyampaikan bahwa sebagai kabupaten terluas di Jawa Tengah dengan populasi mencapai 1,9 juta jiwa, Cilacap memiliki potensi timbulan sampah yang signifikan. 

"Setiap hari, kami menghasilkan sekitar 955 ton sampah dengan komposisi 66 persen organik dan 33 persen anorganik," ujarnya.

Sistem pengelolaan sampah di wilayah itu terdiri atas tiga tempat pemrosesan akhir (TPA), yaitu TPA Malabar untuk wilayah eks Distrik Majenang, TPA Kunci untuk wilayah eks Distrik Sidareja, serta TPA Tritih Lor untuk wilayah Kota Cilacap dan sekitarnya. Bahkan, TPA Tritih Lor dilengkapi dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Refuse Derived Fuel (TPST RDF) seluas 3 hektare.

Selama pertemuan, General Manager (GM) KPI RU IV Edy Januari Utama yang diwakili Manager Operation Performance Improvement (OPI) Agus Rahmat Jamal menjelaskan kontribusi Kilang Cilacap dalam menangani masalah sampah melalui Bank Sampah Abhipraya di Kelurahan Kutawaru. 

"Bank Sampah Abhipraya merupakan bagian dari program Mamaku (Masyarakat Mandiri Kutawaru) yang bertujuan untuk memberdayakan eks ABK (Anak Buah Kapal) dan eks TKI (Tenaga Kerja Indonesia)," kata Agus.

Baca juga: Pertamina serahkan perahu pertolongan untuk nelayan Cilacap

Agus juga menegaskan bahwa Abhipraya telah aktif sejak 2020 sebagai inisiatif dalam menangani masalah sampah di tengah ketiadaan tempat pembuangan sampah (TPS) di kelurahan tersebut. "Pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat setempat dengan fokus pada pemanfaatan sampah organik dan anorganik secara berkelanjutan," tambahnya.

Sampah organik diolah menjadi magot dan kompos yang memiliki nilai ekonomis, sementara sampah anorganik dipilah untuk didaur ulang, termasuk menjadi cacahan plastik yang dijual kembali dan bahan pembuatan paving block. Langkah ini tidak hanya meningkatkan perekonomian masyarakat tetapi juga menjaga kebersihan lingkungan.

Terkait dengan hal itu, Mayjen TNI Syachriyal E. Siregar mengapresiasi keberadaan Bank Sampah Abhipraya sebagai langkah konkret menuju target Indonesia Bebas Sampah pada tahun 2025. 

"Sampah adalah isu nasional dan global yang harus ditangani secara serius. Kami berterima kasih kepada KPI RU IV dan Bank Sampah Abhipraya atas kontribusinya dalam menyelesaikan masalah sampah," ujarnya.

Setelah sesi paparan dan diskusi, rombongan melakukan peninjauan langsung ke Bank Sampah Abhipraya untuk melihat secara langsung proses pengelolaan sampah di Kelurahan Kutawaru.

Baca juga: Sukses berdayakan TKI purna-eks ABK, Kilang Cilacap borong penghargaan internasional
Baca juga: "Local Hero" binaan Kilang Cilacap raih Juara Lomba Cerita Naratif Inspiratif KLHK RI
Baca juga: Ini kontribusi Komunitas Mom's Go Green Pertamina selamatkan lingkungan



 

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024