Demak (ANTARA) - Bupati Demak Eisti'anah mengajak masyarakat di Kabupaten Demak, Jawa Tengah, untuk membudayakan perilaku hemat dalam memanfaatkan energi maupun air demi keberlanjutan ketersediaan pada masa depan.
"Sumber daya alam yang tersedia di Kabupaten Demak memang cukup besar, akan tetapi seiring waktu jumlah penduduk juga semakin bertambah sehingga kebutuhan akan energi maupun air juga bertambah," ujarnya saat membuka sosialisasi hemat energi dan air di Gedung Grhadika Bina Praja Demak, Senin.
Untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan masyarakat, kata dia, tentunya daerah resapan air atau disebut kawasan tangkapan air hujan juga harus diperluas demi kelangsungan sumber daya air.
Oleh karena itu, kata dia, dalam rangka menjaga kelestarian alam sekitar, terutama terkait dengan ketersediaan air pada musim kemarau masyarakat perlu meningkatkan kesadarannya melakukan penghijauan di lingkungan tempat tinggalnya.
"Semua pihak harus instrospeksi diri. Terlebih dalam menghadapi global warming atau pemanasan global tentunya masing-masing pihak harus mengambil peran untuk kelangsungan sumber daya alam yang tersedia," ujarnya.
Ia berharap hemat energi dan air ini tidak sekadar slogan, melainkan ditindaklanjuti sebagai gaya hidup sehari-hari. Masyarakat juga perlu diajak membentuk kebiasaan baru.
Kehadiran perwakilan sekolah tingkat SMP dalam sosialisasi ini, tujuannya agar informasi yang diperoleh dilanjutkan kepada para siswa, sehingga mereka sejak dini mulai berlatih berperilaku hemat dalam penggunaan energi maupun air demi anak cucu nantinya.
"Sikap hemat bisa dimulai dari penggunaan lampu penerangan, ketika sudah tidak dipakai untuk dimatikan. Demikian halnya penggunaan kipas angin atau pendingin ruangan, ketika tidak digunakan lebih baik dimatikan," ujarnya.
Masyarakat juga diingatkan untuk membiasakan diri mencabut alat elektronik yang tidak digunakan dari saklarnya, karena tetap mengalirkan listrik. Demikian halnya, dalam penggunaan air juga seperlunya. Ketika ada kebocoran saluran air, termasuk kran air juga harus segera diperbaiki agar air tidak terbuang percuma.
Pelaksana tugas Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Air Setda Demak Arief Sudaryanto menambahkan dalam rangka implementasi di masyarakat, rencananya akan digelar lomba dengan tema hemat energi dan air.
Upaya lain untuk mengampanyekan hemat energi dan air, yakni pemasangan stiker di lingkungan perkantoran untuk mengingatkan semua pihak agar hemat energi maupun air.
Baca juga: BPBD Banjarnegara harapkan pembuatan sumur bor kurangi dampak kemarau
"Sumber daya alam yang tersedia di Kabupaten Demak memang cukup besar, akan tetapi seiring waktu jumlah penduduk juga semakin bertambah sehingga kebutuhan akan energi maupun air juga bertambah," ujarnya saat membuka sosialisasi hemat energi dan air di Gedung Grhadika Bina Praja Demak, Senin.
Untuk mengimbangi peningkatan kebutuhan masyarakat, kata dia, tentunya daerah resapan air atau disebut kawasan tangkapan air hujan juga harus diperluas demi kelangsungan sumber daya air.
Oleh karena itu, kata dia, dalam rangka menjaga kelestarian alam sekitar, terutama terkait dengan ketersediaan air pada musim kemarau masyarakat perlu meningkatkan kesadarannya melakukan penghijauan di lingkungan tempat tinggalnya.
"Semua pihak harus instrospeksi diri. Terlebih dalam menghadapi global warming atau pemanasan global tentunya masing-masing pihak harus mengambil peran untuk kelangsungan sumber daya alam yang tersedia," ujarnya.
Ia berharap hemat energi dan air ini tidak sekadar slogan, melainkan ditindaklanjuti sebagai gaya hidup sehari-hari. Masyarakat juga perlu diajak membentuk kebiasaan baru.
Kehadiran perwakilan sekolah tingkat SMP dalam sosialisasi ini, tujuannya agar informasi yang diperoleh dilanjutkan kepada para siswa, sehingga mereka sejak dini mulai berlatih berperilaku hemat dalam penggunaan energi maupun air demi anak cucu nantinya.
"Sikap hemat bisa dimulai dari penggunaan lampu penerangan, ketika sudah tidak dipakai untuk dimatikan. Demikian halnya penggunaan kipas angin atau pendingin ruangan, ketika tidak digunakan lebih baik dimatikan," ujarnya.
Masyarakat juga diingatkan untuk membiasakan diri mencabut alat elektronik yang tidak digunakan dari saklarnya, karena tetap mengalirkan listrik. Demikian halnya, dalam penggunaan air juga seperlunya. Ketika ada kebocoran saluran air, termasuk kran air juga harus segera diperbaiki agar air tidak terbuang percuma.
Pelaksana tugas Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Air Setda Demak Arief Sudaryanto menambahkan dalam rangka implementasi di masyarakat, rencananya akan digelar lomba dengan tema hemat energi dan air.
Upaya lain untuk mengampanyekan hemat energi dan air, yakni pemasangan stiker di lingkungan perkantoran untuk mengingatkan semua pihak agar hemat energi maupun air.
Baca juga: BPBD Banjarnegara harapkan pembuatan sumur bor kurangi dampak kemarau