Semarang (ANTARA) - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi meminta tradisi menerbangkan balon udara menyambut Lebaran di wilayah Jawa Tengah (Jateng) mendapat pengawasan agar jangan sampai mengganggu penerbangan.
"Khusus Jawa Tengah yakni berkaitan dengan balon udara. Dua tempat yang menjadi bagian wisata masyarakat yakni Wonosobo dan Pekalongan," kata Menhub Budi Karya di sela kunjungannya di Polda Jawa Tengah, Minggu
Menhub Budi Karya menyebut hal tersebut harus diantisipasi agar tidak mengganggu keamanan, termasuk aktivitas serupa di daerah lain.
Ia pun meminta masyarakat memahami bahaya menerbangkan balon udara tanpa izin, karena dikhawatirkan akan mengganggu jalur penerbangan.
Menurut dia, pelaku penerbangan balon udara tanpa izin dapat dipidana.
Karena itu, Menhub mengimbau masyarakat, selain wilayah Pekalongan dan Wonosobo, yang tidak memiliki izin menerbangkan balon udara untuk menaati aturan tersebut.
Dalam kesempatan itu Menhub Budi Karya juga mengimbau masyarakat yang akan pulang kampung untuk mudik lebih awal.
Menurut dia, hal tersebut bertujuan agar masyarakat tidak sampai terjebak macet.
"Mudik antara H-10 sampai H-5, karena puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4," kata Menhub Budi Karya.
"Khusus Jawa Tengah yakni berkaitan dengan balon udara. Dua tempat yang menjadi bagian wisata masyarakat yakni Wonosobo dan Pekalongan," kata Menhub Budi Karya di sela kunjungannya di Polda Jawa Tengah, Minggu
Menhub Budi Karya menyebut hal tersebut harus diantisipasi agar tidak mengganggu keamanan, termasuk aktivitas serupa di daerah lain.
Ia pun meminta masyarakat memahami bahaya menerbangkan balon udara tanpa izin, karena dikhawatirkan akan mengganggu jalur penerbangan.
Menurut dia, pelaku penerbangan balon udara tanpa izin dapat dipidana.
Karena itu, Menhub mengimbau masyarakat, selain wilayah Pekalongan dan Wonosobo, yang tidak memiliki izin menerbangkan balon udara untuk menaati aturan tersebut.
Dalam kesempatan itu Menhub Budi Karya juga mengimbau masyarakat yang akan pulang kampung untuk mudik lebih awal.
Menurut dia, hal tersebut bertujuan agar masyarakat tidak sampai terjebak macet.
"Mudik antara H-10 sampai H-5, karena puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4," kata Menhub Budi Karya.