Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, kembali menghadirkan International Culinary Festival sebagai ajang adu kreativitas mahasiswa internasional yang kuliah di perguruan tinggi tersebut dalam mengolah masakan.

Berbeda dengan penyelenggaraan tahun sebelumnya yang menampilkan makanan maupun kudapan untuk berbuka puasa khas negara asal masing-masing mahasiswa yang diolah secara langsung di lokasi kegiatan, dalam International Culinary Festival 2024 yang digelar pada Jumat (22/3) tersebut mahasiswa internasional berlomba membuat nasi goreng, mi goreng, dan tempe mendoan namun tetap menyajikan makanan khas negaranya yang telah dibuat lebih dulu.

Salah seorang mahasiswa asal Maroko, Aymen Mouhine (23) mengaku kuliah di UMP sejak tahun 2021 dengan mengambil Program Studi Sastra Inggris S1.

Menurut dia, suasana puasa Ramadhan di Maroko berbeda dengan di Indonesia yang banyak terdapat penjual makanan atau jajanan untuk berbuka.

"Kalau di Maroko, kalau enggak masak sendiri, enggak bisa makan. Kalau di sini, walaupun mager (malas gerak, red.), bisa beli makanan di luar," tegasnya.

Baca juga: Perpustakaan UMP edukasi mahasiswa tentang AI dalam penyusunan tugas akhir

Terkait dengan makanan yang dimasak dalam festival tersebut, dia mengaku memasak mi goreng dan hal itu baru pertama kali dilakukan.

"Ya sedikit susah karena baru pertama kali memasak ini. Yang susah itu di bumbunya, kalau harus digeprek begitu. Saya belajar bareng kemarin," katanya.

Saat ditemui usai membuka International Culinary Festival 2024, Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso mengatakan kegiatan tersebut diikuti mahasiswa internasional dari 16 negara yang tengah berkuliah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Menurut dia, masakan yang dikompetisikan dalam kegiatan tersebut berupa masakan Banyumas khususnya memasak nasi goreng dan mendoan.

"Mereka beberapa sudah berada di tempat kita, sehingga mereka sudah memiliki kemampuan untuk memasak itu. Di samping mereka itu juga sudah menikmati masakan Banyumas," katanya.

Selain memasak masakan khas Banyumas, kata dia, mahasiswa internasional tersebut juga menampilkan masakan tradisional negara asalnya.

"Ini juga bagian dari mempromosikan masakan tradisional dari negara tersebut," kata Rektor.

Baca juga: Masjid At-Tajdiid UMP gelar program istimewa berhadiah umrah
Baca juga: Dukung UMKM lokal, Universitas Muhammadiyah Purwokerto menggelar Pasar Ramadhan 2024
Baca juga: Dosen Farmasi UMP raih penghargaan "Good Poster Presentation" di Thailand

 

Pewarta : KSM/Sumarwoto
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024