Batang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Batang Jawa Tengah mengajak masyarakat untuk menggencarkan gerakan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan kebersihan lingkungan, sebagai upaya mencegah penyebaran demam berdarah dengue.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Batang Didiet Wisnuhardanto di Batang Selasa mengatakan bahwa selama ini masyarakat cenderung menyukai adanya kegiatan pengasapan (fogging), padahal cara seperti itu kurang efektif untuk membunuh jentik atau sarang nyamuk, karena hewan itu akan hidup lagi dalam waktu seminggu ke depan.

"Oleh karena itu, hal yang utama dalam upaya membasmi sarang nyamuk demam berdarah adalah dengan meningkatkan gerakan PSN. Kami mengajak masyarakat untuk mengaktifkan PSN dan menjaga kebersihan lingkungan," katanya.

Didiet yang didampingi Sekretaris Ida Susilaksmi mengatakan, selama Januari 2024 hingga pertengahan Februari 2024 tercatat ada 32 kasus demam berdarah di daerahnya, satu korban di antaranya meninggal dunia.

Penyebaran kasus demam berdarah ini, katanya, karena ada mutasi virus yang lebih ganas sehingga masyarakat harus lebih waspada saat memasuki musim hujan seperti sekarang ini.

Kepada masyarakat yang mengalami gejala demam berdarah seperti demam tinggi, nyeri otot, nyeri sendi, dan muntah, menurut dia, agar segera memeriksakan diri ke puskesmas atau rumah sakit terdekat.

"Kami juga mengingatkan warga bahwa fogging atau penyemprotan insektisida tidak cukup efektif untuk menanggulangi demam berdarah. Namun hal yang paling efektif justru menggencarkan gerakan PSN," katanya.

Menurut dia, kegiatan pengasapan insektisida hanya diperlukan dalam situasi darurat seperti ketika terjadi wabah demam berdarah yang melanda banyak daerah.

"Namun, fogging harus tetap diikuti dengan gerakan PSN yang dilakukan secara rutin dan teratur. Ada kesalahpahaman di masyarakat bahwa fogging adalah solusi terbaik untuk mengatasi demam berdarah, padahal hal itu hanya bersifat sementara," katanya.

Dia juga mengatakan, gerakan pemberantasan sarang nyamuk meliputi tiga langkah, yaitu menguras, mengubur, dan menutup. Menguras berarti menguras air yang tergenang di tempat-tempat yang bisa menjadi sarang nyamuk seperti bak mandi, pot bunga, atau ban bekas.

Selanjutnya, mengubur memiliki arti mengubur barang-barang bekas yang bisa menampung air seperti kaleng, botol, atau gelas plastik.

"Kemudian arti menutup adalah menutup rapat-rapat tempat-tempat yang berisi air seperti drum, gentong, atau dispenser agar tidak menjadi tempat berkembang biak nyamuk," katanya.

Baca juga: Dinkes Pati ajak masyarakat galakkan PSN cegah DBD

Pewarta : Kutnadi
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024