Purwokerto (ANTARA) - Dua mahasiswa Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Vania Amelia Azmi dan Fitri Ayu Puspita Sari, mengikuti kegiatan Sakura Science Exchange Program di University of Fukui, Jepang, pada bulan Januari 2024 dengan didampingi oleh Prof. Amin Fatoni, Ph.D.

Prof. Amin Fatoni, Ph.D, menjelaskan bahwa Sakura Science Exchange Program merupakan hasil dari kerja sama antara Unsoed dan University of Fukui yang telah dimulai sejak tahun 2017. 

"Pada tahun 2024, kegiatan Japan-Asia Youth Exchange Program in Science (Sakura Exchange Program in Science) berlangsung mulai tanggal 16 Januari hingga 24 Januari 2024 dengan peserta dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, dan Taiwan," ujarnya.

Menurut dia, kegiatan tersebut dilaksanakan di University of Fukui, yang terletak di Kota Fukui, Jepang. 

Dalam hal ini, Sakura Exchange Program adalah salah satu program yang diselenggarakan oleh Japan Science and Technology Agency (JST, website: http://ssp.jst.go.jp/EN/), di bawah bimbingan Prof. Hiroaki Sakamoto dari University of Fukui.

Prof. Amin mengatakan tujuan utama dari kegiatan tersebut adalah untuk mempromosikan sains dan teknologi Jepang serta negara-negara Asia lainnya, dengan harapan dapat meningkatkan peran penting dalam pengembangan ilmu dan teknologi melalui kerja sama antara akademisi, industri, dan pemerintah. 

"Peserta program ini diharapkan dapat menjadi ujung tombak dalam perkembangan ilmu dan teknologi di masa depan," jelasnya.

Baca juga: Mahasiswa Unsoed ajak anak buruh migran di Malaysia cintai batik nusantara

Dalam kegiatan tersebut, para peserta diperkenalkan pada percobaan-percobaan laboratorium terkini seperti pembuatan nanofiber, pembuatan biosensor, dan pemurnian protein. Selain itu, mereka juga melakukan kunjungan ke berbagai tempat, termasuk Maeda Kosen Co., Ltd. dan Nicca Chemical Co., Ltd.

Fitri Ayu Puspita Sari mengaku sangat senang dan bersyukur dapat mengikuti kegiatan tersebut. "Saya dapat melihat dan mencoba alat-alat yang belum pernah saya gunakan seperti SEM dan elektrospinning. Ini juga merupakan pertama kalinya saya melihat salju," katanya. 

Menurut dia, peserta juga diajak mengunjungi tempat wisata seperti Daihonzan Eiheiji, Hataya Memorial Hall Yuneore Katyusama, Fukui Castle Ruins, Fukui Prefectural Museum serta mengunjungi perusahaan Maeda Kosen Co., Ltd dan Nicca Chemical Co.,Ltd.

"Dengan mengikuti program ini saya memiliki banyak kenangan dan pengalaman yang tidak terlupakan, sehingga terbesit harapan untuk melanjutkan studi saya di sana. Terima kasih Prof Amin Fatoni, SSP Program, dan Fukui University telah memberikan kesempatan ini," ungkap Fitri

Sementara itu, Vania Amelia Azmi juga merasa senang dan bersyukur karena dapat mengikuti Sakura Science Program musim dingin di Fukui University. 

Dia mengaku mendapat kesempatan untuk mengobrol dan berteman dengan mahasiswa dari berbagai negara, seperti Jepang, Taiwan, Malaysia, dan Vietnam. 

"Para profesor dan mahasiswa di sana banyak membantu saya dalam beradaptasi dan melakukan eksperimen sehingga menyenangkan dan mudah dimengerti. Saya juga sempat mengunjungi berbagai tempat dan mencicipi makanan lokal. Sepuluh hari ini sangat berkesan dan memorable untuk saya. Terima kasih untuk Prof. Amin Fatoni, seluruh peserta, dan semua orang yang terlibat dalam Sakura Science Exchange Program ini," katanya.

Baca juga: Kementerian ESDM dan Unsoed berkolaborasi dalam pendampingan teknis manajemen energi
Baca juga: Atdikbud KBRI Kuala Lumpur kunjungi lokasi KKN Internasional Unsoed di Malaysia
Baca juga: Keris Goes to Campus kembali digelar di Purwokerto

Pewarta : KSM
Editor : Sumarwoto
Copyright © ANTARA 2024