Solo (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta berkomitmen menggerakkan ekonomi masyarakat melalui berbagai pelaksanaan acara, salah satunya car free day (CFD) atau hari bebas kendaraan bermotor.

Wakil Wali Kota Surakarta Teguh Prakosa, di Solo, Jawa Tengah, Minggu, mengatakan salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah daerah adalah kembali memperluas lokasi berjualan para pedagang kaki lima.

"Dengan begitu ekonomi bisa merata, yang jualan lakunya juga merata," katanya pula.

Menurut dia, dengan perluasan tersebut, maka perputaran ekonomi pada penyelenggaraan hari bebas kendaraan tidak hanya di tempat-tempat tertentu tetapi juga di tempat lain dan merata.

"Dengan begitu paling tidak kanan dan kirinya akan terdampak," katanya lagi.

Dengan memperluas lokasi berjualan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan wilayah terkait, mengingat pelaksanaan CFD bukan hanya tanggung jawab Pemkot Surakarta, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Satpol PP, tetapi juga instansi lain.

"Dalam hal ini perlu intervensi linmas supaya bisa meng-cover wilayah masing-masing untuk memastikan ketertiban pedagang dan kebersihannya. Jadi supaya saling mengingatkan," kata dia.

Kepala Dinas Perdagangan Kota Surakarta Heru Sunardi mengatakan ada sekitar 500 pedagang yang sudah terdaftar untuk mengisi zonasi yang kosong. Ia mengatakan para pedagang ini merupakan pedagang lama dan pedagang baru yang diusulkan oleh Kelurahan Kauman dan Kelurahan Kemlayan.

"Masih banyak ruang yang kosong. Jika memungkinkan masih bisa ditambah dari kelurahan lain selama ber-KTP Solo," katanya.

Meski demikian, sementara ini yang diutamakan adalah pedagang lama yang pernah berjualan di CFD.

Baca juga: Gibran pastikan proyek infrastruktur di Solo terus berjalan

Pewarta : Aris Wasita
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024