Magelang (ANTARA) - Pemerintah Kota Magelang melakukan peningkatan daya saing pedagang kaki lima (PKL) serta pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui pembenahan dan inovasi karena peranan penting mereka sebagai "tulang punggung ekonomi" di daerah itu.
"PKL dan UMKM adalah 'tulang punggung ekonomi' Kota Magelang," kata Wali Kota Magelang Damar Prasetyono dalam rilis Bagian Prokompim Pemkot Magelang diterima di Magelang, Rabu.
Dia mengatakan hal itu dalam kegiatan pelatihan dan pembinaan PKL dan UMKM Kota Magelang di Aula Kantor Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, dan Usaha Mikro (DPPKUM) Kota Magelang, Senin (22/9).
Data BPS mencatat 3.371 perusahaan mikro dan kecil beroperasi di Kota Magelang, belum termasuk ribuan PKL yang tersebar di berbagai lokasi di daerah itu.
Pemkot Magelang telah menata sejumlah lokasi strategis sebagai pusat kuliner dan perdagangan, di antaranya Pusat Kuliner Tuin van Java (153 unit), Jalan Jenggolo (50 unit), Armada Estate (35), Jalan Sigaluh (32), Jalan Sriwijaya (28), dan Taman Badaan (25).
"Selter-selter ini adalah wajah kuliner dan perdagangan Kota Magelang, etalase pertama yang dilihat wisatawan, sekaligus denyut nadi ekonomi masyarakat yang harus kita jaga," katanya.
Ia mengapresiasi kontribusi PKL dan UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Kota Magelang yang pada 2024 tercatat 5,56 persen.
Namun demikian, ia mengingatkan bahwa masih ada sejumlah tantangan perlu dibenahi bersama, antara lain ketertiban lokasi dan jam operasional, kualitas sarana dagang, dan sertifikasi halal.
Selain itu, persoalan higienitas, pemasaran digital, dan akses permodalan yang perlu menjadi perhatian.
"Kita ingin UMKM naik kelas. Dari usaha tradisional menjadi modern, dari pedagang lokal menjadi pelaku usaha yang mampu menembus pasar digital dan wisata," katanya.
Damar menekankan lima hal penting bagi pelaku usaha, yakni sertifikasi halal, standarisasi penyajian dan kebersihan, menciptakan lingkungan dagang yang bersih dan sehat, optimalisasi pemasaran digital dan penggunaan pembayaran modern, seperti QRIS, dan kolaborasi dengan berbagai pihak agar selter bisa berkembang menjadi destinasi kuliner yang representatif.
Kepala DPPKUM Kota Magelang Syaifullah mengatakan pelatihan diikuti 20 pengurus selter UMKM di daerah setempat.
Dia menjelaskan kegiatan ini menjadi wadah bagi pemerintah daerah untuk mendorong pelaku usaha agar lebih tertib, higienis, dan mampu memanfaatkan teknologi guna mendukung kemajuan usaha ekonomi mereka.

Pemkot Magelang tingkatkan daya saing PKL dan UMKM

Wali Kota Magelang Damar Prasetyono (dua dari kiri) menyalami pelaku PKL-UMKM dalam pelatihan dan pembinaan PKL dan UMKM Kota Magelang di Aula Kantor DPPKUM Kota Magelang di Magelang, Senin (22/9/2025). ANTARA/HO-Bagian Prokompim Pemkot Magelang
