Semarang (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Semarang, Jawa Tengah memfasilitasi pelatihan bagi saksi partai politik (parpol) atau tim kampanye untuk Pemilihan Umum 2024.

Ketua Bawaslu Kota Semarang Arief Rahman di Semarang, Rabu, menyebutkan bahwa kegiatan tersebut diikuti total 97 peserta dari seluruh parpol yang menjadi peserta Pemilu 2024.

Fasilitasi pelatihan saksi parpol dimaksudkan agar mereka memiliki pemahaman dalam setiap tahapan proses pemungutan suara sehingga bisa mengantisipasi potensi pelanggaran.

Menurut dia, pelaksanaan kegiatan fasilitasi pelatihan saksi parpol atau tim kampanye Pemilu 2024 sangat penting dilaksanakan untuk memberikan bekal kepada saksi dari parpol.

"Pelatihan saksi peserta pemilu sebagai amanah dari Pasal 351 ayat (8) Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 yang menjadi kewajiban Bawaslu. Karena itu, penting bagi kami untuk memberikan bekal kepada saksi," katanya.

Kegiatan tersebut diikuti oleh parpol peserta pemilu 2024, tim kampanye calon presiden dan wakil presiden, tim kampanye calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD), serta pegiat pemilu di Kota Semarang.

Arief menjelaskan tahapan yang saat ini berjalan adalah kampanye yang dalam pelaksanaannya masih ada parpol yang belum tertib dalam pemasangan alat peraga kampanye (APK).

Ia menyebutkan Bawaslu Kota Semarang pada 2019 mencatat ada 45 pelanggaran, tahun 2020 sebanyak 45 pelanggaran, dan pada tahun 2024 sudah memproses tujuh temuan dan laporan yang sudah ditindaklanjuti.

"Harapannya, tidak adanya penambahan jumlah (pelanggaran) dengan adanya koordinasi dengan penyelenggara pemilu, dan harapannya kegiatan ini dapat disosialisasikan di jajaran tingkat bawah," katanya.

Sementara itu, Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Semarang menjelaskan bahwa fasilitas pelatihan saksi itu merupakan salah satu upaya menciptakan Pemilu yang adil bermartabat dengan melihat sendiri, menyaksikan, dan memantau sendiri.

"Bagaimana bersama-sama, baik penyelenggara pemilu dan peserta pemilu bisa menghembuskan informasi-informasi yang positif, dengan memantau dan melihat sendiri proses pemungutan suara," kata Nanda, sapaan akrabnya.

Baca juga: Bawaslu Kudus butuh 2.623 pengawas TPS pada Pemilu 2024

Pewarta : Zuhdiar Laeis
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024