Semarang (ANTARA) - Tiga mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang menciptakan Closeatizer, sterilisator otomatis untuk toilet duduk yang penelitiannya dibiayai pemerintah melalui Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2023.
Ketua Tim Peneliti Closeatizer, Eva Natalia Pramesti, dalam siaran pers di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan, alat tersebut dibuat untuk memutus rantai infeksi sehingga mencegah penyebaran penyakit.
"Alat tambahan di toilet duduk ini memiliki kelebihan karena mudah dipindahkan serta mudah pemasangannya," kata mahasiswa program studi teknik biomedis tersebut.
Sementara untuk pemakaiannya, kata dia, pengguna cukup meletakkan tangan pada bagian sensor Closeatizer.
Karya yang memperoleh pendanaan untuk kategori PKM Karsa Cipta, kata dia, memiliki sensor yang secara otomatis menyemprotkan cairan disinfektan dan selanjutnya menyeka permukaan tempat duduk toilet.
Ia menambahkan alat ini dapat dipasangkan dengan berbagai model toilet duduk dan telah diujicoba di sejumlah toilet di kampus Udinus.
"Hasilnya memuaskan, lebih terjangkau jika dibanding toilet duduk yang sudah dilengkapi sterilisator," katanya.
Sementara pendamping Tim Peneliti Closeatize, Dita Ayu Mayasari, mengatakan PKM merupakan sarana bagi mahasiswa untuk membangun keberagaman intelektual.
Dita juga akan mendorong mahasiswanya untuk mendaftarkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) alat tersebut dan dikomersialkan.
Ketua Tim Peneliti Closeatizer, Eva Natalia Pramesti, dalam siaran pers di Semarang, Jawa Tengah, Selasa, mengatakan, alat tersebut dibuat untuk memutus rantai infeksi sehingga mencegah penyebaran penyakit.
"Alat tambahan di toilet duduk ini memiliki kelebihan karena mudah dipindahkan serta mudah pemasangannya," kata mahasiswa program studi teknik biomedis tersebut.
Sementara untuk pemakaiannya, kata dia, pengguna cukup meletakkan tangan pada bagian sensor Closeatizer.
Karya yang memperoleh pendanaan untuk kategori PKM Karsa Cipta, kata dia, memiliki sensor yang secara otomatis menyemprotkan cairan disinfektan dan selanjutnya menyeka permukaan tempat duduk toilet.
Ia menambahkan alat ini dapat dipasangkan dengan berbagai model toilet duduk dan telah diujicoba di sejumlah toilet di kampus Udinus.
"Hasilnya memuaskan, lebih terjangkau jika dibanding toilet duduk yang sudah dilengkapi sterilisator," katanya.
Sementara pendamping Tim Peneliti Closeatize, Dita Ayu Mayasari, mengatakan PKM merupakan sarana bagi mahasiswa untuk membangun keberagaman intelektual.
Dita juga akan mendorong mahasiswanya untuk mendaftarkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) alat tersebut dan dikomersialkan.