Kudus (ANTARA) - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, terus menggenjot capaian vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak di daerah setempat, sedangkan sasaran saat ini difokuskan ke hewan ternak kambing.
"Vaksinasi PMK sebelumnya menyasar hewan ternak besar, seperti sapi dan kerbau. Sedangkan saat ini, mulai fokus menyasar hewan ternak kecil seperti kambing maupun domba," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Arin Nikmah di Kudus, Jumat.
Ia menargetkan hingga akhir Desember 2023 bisa menyasar 4.000 ekor hewan ternak, baik kerbau, sapi maupun kambing dan domba. Sedangkan realisasinya hingga Agustus 2023 berdasarkan sistem informasi kesehatan hewan Indonesia (SIKHI) sebanyak 1.927 ekor hewan ternak sapi maupun kerbau.
Untuk data bulan September 2023, kata dia, belum di input, namun jumlahnya diperkirakan mencapai 800-an ekor, sebanyak 200 ekor di antaranya merupakan kambing.
Saat ini, imbuh dia, mulai fokus melakukan vaksinasi terhadap ternak kambing maupun domba, mengingat sebelumnya juga pernah ada kasus PMK menyerang kambing dan setelah dilakukan pengobatan akhirnya bisa sembuh.
Dalam rangka menghindari penolakan peternak, maka petugas di lapangan diminta memberikan informasi dan edukasi kepada peternak bahwa tujuan vaksinasi PMK untuk meningkatkan daya tahan tubuh yang spesifik terhadap penyakit PMK.
Sebelumnya juga pernah terjadi kasus sapi terserang PMK hingga ada beberapa ekor yang mati. Untuk mencegahnya, salah satu upayanya diberikan vaksin PMK dan peternak segera melaporkan ketika ada hewan ternak yang sakit agar bisa segera tertangani.
Untuk stok vaksin, kata dia, tersedia cukup. Kalaupun habis, bisa kembali mengusulkan tambahan alokasi vaksin ke Provinsi Jateng.
Untuk jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor.
Baca juga: Pemkab Kudus lanjutkan vaksinasi PMK
"Vaksinasi PMK sebelumnya menyasar hewan ternak besar, seperti sapi dan kerbau. Sedangkan saat ini, mulai fokus menyasar hewan ternak kecil seperti kambing maupun domba," kata Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Pangan Kudus Arin Nikmah di Kudus, Jumat.
Ia menargetkan hingga akhir Desember 2023 bisa menyasar 4.000 ekor hewan ternak, baik kerbau, sapi maupun kambing dan domba. Sedangkan realisasinya hingga Agustus 2023 berdasarkan sistem informasi kesehatan hewan Indonesia (SIKHI) sebanyak 1.927 ekor hewan ternak sapi maupun kerbau.
Untuk data bulan September 2023, kata dia, belum di input, namun jumlahnya diperkirakan mencapai 800-an ekor, sebanyak 200 ekor di antaranya merupakan kambing.
Saat ini, imbuh dia, mulai fokus melakukan vaksinasi terhadap ternak kambing maupun domba, mengingat sebelumnya juga pernah ada kasus PMK menyerang kambing dan setelah dilakukan pengobatan akhirnya bisa sembuh.
Dalam rangka menghindari penolakan peternak, maka petugas di lapangan diminta memberikan informasi dan edukasi kepada peternak bahwa tujuan vaksinasi PMK untuk meningkatkan daya tahan tubuh yang spesifik terhadap penyakit PMK.
Sebelumnya juga pernah terjadi kasus sapi terserang PMK hingga ada beberapa ekor yang mati. Untuk mencegahnya, salah satu upayanya diberikan vaksin PMK dan peternak segera melaporkan ketika ada hewan ternak yang sakit agar bisa segera tertangani.
Untuk stok vaksin, kata dia, tersedia cukup. Kalaupun habis, bisa kembali mengusulkan tambahan alokasi vaksin ke Provinsi Jateng.
Untuk jumlah populasi ternak sapi di Kabupaten Kudus mencapai 8.814 ekor dan kerbau sekitar 2.128 ekor. Sedangkan ternak kambing maupun domba mencapai 30.080 ekor.
Baca juga: Pemkab Kudus lanjutkan vaksinasi PMK