Kudus (ANTARA) - Kepolisian Resor Kudus, Jawa Tengah, masih melakukan penyelidikan terhadap kasus pembobolan brangkas milik sebuah toko minimarket di Jalan Pantura Kudus-Pati yang mengakibatkan kerugian hingga Rp20,31 juta, Jumat.

"Hingga kini masih melakukan penyelidikan, sedangkan rekaman pada kamera pemantau atau CCTV (closed circuit television) yang terpasang di toko ternyata tidak ditemukan yang dimungkinkan sudah dirusak pelaku terlebih dahulu," kata Kasat Reskrim Polres Kudus AKP R. Danang Sri Wiratno di Kudus.

Brangkas yang terbuat dari baja yang tersimpan di gudang milik Indomaret, Desa Tenggeles, Kecamatan Mejobo, Kabupaten Kudus, juga dibuatkan tembok beton. Namun, pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang itu berhasil membobolnya dan mengambil yang tersimpan di dalamnya.

Pembobolan brangkas tersebut pertama kali diketahui oleh salah satu pegawai minimarket bernama Hendriaji Setiawan saat hendak membuka toko pada pukul 07.30 WIB.

Setelah membuka gudang, kondisi brangkas sudah dalam keadaan rusak dan uang yang tersimpan di dalamnya sudah hilang dibawa pelaku.

Hendri mengakui hendak mengambil uang di brangkas untuk modal di kasir. Namun, terkejut ketika membuka pintu gudang ternyata pintu brangkasnya sudah rusak dan tembok betonnya juga rusak. Ada dugaan pelaku masuk melalui atap gudang.

Untuk barang lain yang hilang, kata dia, masih dalam pendataan sehingga belum bisa memastikan.

Kapolsek Mejobo Iptu Krisbiantoro menambahkan bahwa pelaku yang membobol brangkas yang berisi uang senilai Rp20,31 juta diperkirakan merupakan komplotan. Peristiwanya diperkirakan terjadi pada Jumat (5/5) dini hari ketika toko dalam keadaan kosong.

Untuk melacak pelaku, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (INAFIS) Polres Kudus juga memeriksa bekas sidik jari pelaku pencurian.

Baca juga: Percobaan pembobolan ATM di Solo digagalkan polisi

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : Edhy Susilo
Copyright © ANTARA 2024