Jakarta (ANTARA) - Telepon seluler (ponsel) milik salah seorang pimpinan dan sejumlah pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengalami serangan siber oleh peretas.
"Yang saat ini sedang terjadi, sejak Senin pagi (10/4), ponsel salah satu pimpinan KPK dan pegawai sedang di-hack," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Selasa.
Saat ini, tambah Ali, tim internal KPK sedang bekerja dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan hal tersebut.
"Permasalahan ini pun masih ditangani oleh IT (teknologi informasi) KPK untuk pemulihannya. KPK juga sedang berkoordinasi dengan pihak Kemenkominfo," imbuhnya.
Ali tidak menjelaskan lebih lanjut apakah serangan siber tersebut telah mengakibatkan terjadinya kebocoran data yang bersifat sensitif dan rahasia milik lembaga antirasuah tersebut.
Dia mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap pihak-pihak yang mencoba mencari keuntungan sepihak dengan mengatasnamakan pimpinan KPK.
"Kami mewanti-wanti agar masyarakat terus berhati-hati jika ada modus-modus yang melanggar hukum dengan mengatasnamakan pimpinan ataupun pegawai KPK," ujar Ali.
Dia juga mengingatkan kepada publik untuk waspada terhadap berita bohong atau hoaks yang mengatasnamakan jajaran pimpinan KPK.
Baca juga: Bupati hingga kabid Kepulauan Meranti ditahan KPK, total 25 orang
"Yang saat ini sedang terjadi, sejak Senin pagi (10/4), ponsel salah satu pimpinan KPK dan pegawai sedang di-hack," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Selasa.
Saat ini, tambah Ali, tim internal KPK sedang bekerja dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penanganan hal tersebut.
"Permasalahan ini pun masih ditangani oleh IT (teknologi informasi) KPK untuk pemulihannya. KPK juga sedang berkoordinasi dengan pihak Kemenkominfo," imbuhnya.
Ali tidak menjelaskan lebih lanjut apakah serangan siber tersebut telah mengakibatkan terjadinya kebocoran data yang bersifat sensitif dan rahasia milik lembaga antirasuah tersebut.
Dia mengingatkan kepada masyarakat untuk waspada terhadap pihak-pihak yang mencoba mencari keuntungan sepihak dengan mengatasnamakan pimpinan KPK.
"Kami mewanti-wanti agar masyarakat terus berhati-hati jika ada modus-modus yang melanggar hukum dengan mengatasnamakan pimpinan ataupun pegawai KPK," ujar Ali.
Dia juga mengingatkan kepada publik untuk waspada terhadap berita bohong atau hoaks yang mengatasnamakan jajaran pimpinan KPK.
Baca juga: Bupati hingga kabid Kepulauan Meranti ditahan KPK, total 25 orang