Semarang (ANTARA) - Polres Semarang, Jawa Tengah, menyelidiki peristiwa dugaan penganiayaan oleh lima orang bersenjata tajam di sekitar akses menuju gerbang Tol Ungaran yang video rekaman CCTV-nya sempat beredar di media sosial.
Kepala Seksi Humas Polres Semarang Iptu Pri Handayani dalam siaran pers di Semarang, Kamis, mengatakan, peristiwa tersebut sudah ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Semarang untuk penyelidikan.
Menurut dia, peristiwa yang menimpa dua orang pengendara sepeda motor tersebut terjadi pada hari Minggu (26/3) dini hari di sekitar akses menuju gerbang Tol Ungaran.
Saat itu, kata dia, terdapat dua pemuda yang sedang memperbaiki sepeda motornya di lokasi kejadian.
Tak berselang lama, lanjut dia, datang lima orang dengan menggunakan dua sepeda motor.
"Kelima orang itu datang untuk meminta rokok," katanya.
Menurut dia, karena kedua orang tersebut tidak memiliki rokok, kelima pelaku kemudian menyerang kedua korban dengan menggunakan senjata tajam.
"Tidak ada korban jiwa, tetapi sepeda motor korban dirusak oleh pelaku," tambahnya.
Pri meminta warga Kabupaten Semarang tidak resah dengan peristiwa tersebut.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak berpergian saat jam rawan bila tidak ada keperluan yang mendesak.
Kepala Seksi Humas Polres Semarang Iptu Pri Handayani dalam siaran pers di Semarang, Kamis, mengatakan, peristiwa tersebut sudah ditangani oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Semarang untuk penyelidikan.
Menurut dia, peristiwa yang menimpa dua orang pengendara sepeda motor tersebut terjadi pada hari Minggu (26/3) dini hari di sekitar akses menuju gerbang Tol Ungaran.
Saat itu, kata dia, terdapat dua pemuda yang sedang memperbaiki sepeda motornya di lokasi kejadian.
Tak berselang lama, lanjut dia, datang lima orang dengan menggunakan dua sepeda motor.
"Kelima orang itu datang untuk meminta rokok," katanya.
Menurut dia, karena kedua orang tersebut tidak memiliki rokok, kelima pelaku kemudian menyerang kedua korban dengan menggunakan senjata tajam.
"Tidak ada korban jiwa, tetapi sepeda motor korban dirusak oleh pelaku," tambahnya.
Pri meminta warga Kabupaten Semarang tidak resah dengan peristiwa tersebut.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk tidak berpergian saat jam rawan bila tidak ada keperluan yang mendesak.