Semarang (ANTARA) -
Pemkab Banyumas mempercepat peningkatan angka literasi numerasi khususnya dalam rapor pendidikan salah satunya dengan menggandeng
Tanoto Foundation menyelenggarakan pertemuan forum pemangku kepentingan di Ruang Rapat Sekda Kabupaten Banyumas, (13/3).
 
Pertemuan dihadiri para pemangku kepentingan dari unsur Dinas Pendidikan, Bappeda, dan Kantor Kemenag Kabupaten Banyumas. Pertemuan dibuka Kabag Kesra Setda Kabupaten Banyumas Suwondo Geni.
 
Suwondo menjelaskan untuk meningkatkan angka partisipasi sekolah, Pemerintah Kabupaten Banyumas telah meluncurkan Program Ayo Sekolah Maning.
 
“Tentu kami tidak bisa bergerak sendiri, dukungan dari semua pihak sangat kami butuhkan. Salah satunya Tanoto Foundation yang telah memberi dampak positif untuk iklim pendidikan Kabupaten Banyumas,” jelasnya.

Baca juga: Among Siswa, strategi Pemkab Kendal tingkatkan mutu pendidikan
 
Suwondo mengatakan sinergitas pemerintah dan mitra pembangunan, Tanoto Foundation sudah sangat baik dan konsisten. Hampir empat tahun, program PINTAR telah terlihat dampaknya.
 
“Meski sudah cukup bagus, namun tetap perlu dukungan inovasi untuk mendukung meningkatnya angka literasi numerasi, khususnya dalam rapor pendidikan,” tambah Suwondo.
 
Suwondo juga mengharapkan leading sector dalam dunia pendidikan tetap gesit untuk mencari solusi tiap tantangan yang dihadapi.
 
Senada dengan harapan Suwondo, Koordinator Provinsi Tanoto Foundation Nurkolis menyampaikan peta mutu pendidikan saat ini tidak berdasarkan nilai ujian nasional lagi, namun rapor pendidikan. 

Baca juga: Nisfatul Azizah, berprestasi berkat Program Literasi
 
Putut Saputro, Government Relations Tanoto Foundation memaparkan tantangan utama dalam rapor pendidikan adalah literasi dan numerasi.
 
“Berdasarkan hasil dari rapor pendidikan tahun lalu, perlu adanya perhatian khusus untuk literasi dan numerasi SD dan SMP,” katanya.
 
Putut menyampaikan beberapa rekomendasi program pendidikan yang berfokus pada implementasi pembelajaran HOTS atau Higher Order Thinking Skills, perbaikan pengelolaan pembelajaran oleh kepala sekolah khususnya tingkat SMP, dan pemberian bantuan kepada siswa dengan kemampuan literasi numerasi yang jauh di bawah kompetensi minimum.

Baca juga: Bergelar Doktor, Tabah Subekti pilih baktikan diri jadi guru SD
 
Dalam kesempatan yang sama, Koordinator Distrik Tanoto Foundation Da Laela menyampaikan hasil dari penilaian Aplikasi Pemantauan Sekolah (APS) sudah cukup baik dan melebihi target.
 
“Implementasi pembelajaran aktif dan kepemimpinan efektif kepala sekolah sudah melampaui target, namun secara persentase guru SD dan SMP nonmitra yang mendapatkan pelatihan masih di bawah target, yakni 12 persen dari 20 persen,” kata Laela.
 
Laela berharap dari hasil di bawah target tersebut dinas pendidikan dapat mendiseminasikan program pelatihan untuk kepala sekolah dan guru ke seluruh SD dan SMP nonmitra di Kabupaten Banyumas.
 
Hadir mewakili Kepala Dinas Pendidikan, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas Susetya Dwiningsih, turut memaparkan langkah-langkah yang telah dilakukan dalam upaya meningkatkan literasi numerasi serta karakter siswa.
 
“Upaya yang telah kami lakukan ini adalah hasil kolaborasi semua pihak. Besar harapan kolaborasi baik ini tetap terjaga dan menjadi pemantik inovasi lainnya,” kata Susetya.

Baca juga: Sabet prestasi nasional berkat praktik pembelajaran berdiferensiasi

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024