Kudus, Jawa Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, menyebutkan pihaknya akan menggunakan dana tidak terduga senilai Rp8 miliar untuk memperbaiki kerusakan sejumlah ruas jalan akibat terkena curah hujan yang tinggi.
"Anggaran rutin untuk perbaikan jalan yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2023 hanya Rp8 miliar, sedangkan jalan yang rusak semakin banyak," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Jateng, Jumat.
Untuk itulah, kata dia, pihaknya merencanakan untuk menggunakan dana tak terduga yang nilainya Rp8 miliar.
Selain keterbatasan anggaran, pihaknya juga menyinggung soal keterbatasan sumber daya manusia (SDM), sehingga perbaikannya dimungkinkan tidak bisa serempak.
Perbaikan jalannya, imbuh dia, juga baru bisa dilakukan saat kemarau karena saat ini curah hujannya masih cukup tinggi.
Selain memperbaiki kerusakan jalan milik kabupaten, Pemkab Kudus juga berencana melakukan penambalan jalan provinsi yang berlubang karena membahayakan pengguna jalan.
"Terkait penambalan jalan provinsi, kami juga sudah meminta izin kepada Gubernur Jateng," ujarnya.
Dinas PUPR Kudus mencatat jalan rusak pada awal 2023 mencapai 166 kilometer atau 26 persen dari total panjang jalan kabupaten yang mencapai 639,261 kilometer.
Awalnya, tingkat kerusakan jalannya hanya berkisar sembilan persen. Akan tetapi, tingginya curah hujan dan banyak jalan yang tergenang banjir akhirnya bertambah menjadi 26 persen dan bahkan bisa bertambah lagi karena hingga bulan ini curah hujan masih tinggi dan banjir kembali terjadi di sejumlah daerah.
Sementara itu, warga Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, menggalang dana untuk menambal jalan yang rusak di ruas Jalan Kudus-Purwodadi.
Dari hasil swadaya masyarakat itu, terkumpul dana Rp10,6 juta untuk dibelikan material batu split dan karung plastik untuk menambal jalan yang berlubang.
"Anggaran rutin untuk perbaikan jalan yang dimiliki Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2023 hanya Rp8 miliar, sedangkan jalan yang rusak semakin banyak," kata Bupati Kudus Hartopo di Kudus, Jateng, Jumat.
Untuk itulah, kata dia, pihaknya merencanakan untuk menggunakan dana tak terduga yang nilainya Rp8 miliar.
Selain keterbatasan anggaran, pihaknya juga menyinggung soal keterbatasan sumber daya manusia (SDM), sehingga perbaikannya dimungkinkan tidak bisa serempak.
Perbaikan jalannya, imbuh dia, juga baru bisa dilakukan saat kemarau karena saat ini curah hujannya masih cukup tinggi.
Selain memperbaiki kerusakan jalan milik kabupaten, Pemkab Kudus juga berencana melakukan penambalan jalan provinsi yang berlubang karena membahayakan pengguna jalan.
"Terkait penambalan jalan provinsi, kami juga sudah meminta izin kepada Gubernur Jateng," ujarnya.
Dinas PUPR Kudus mencatat jalan rusak pada awal 2023 mencapai 166 kilometer atau 26 persen dari total panjang jalan kabupaten yang mencapai 639,261 kilometer.
Awalnya, tingkat kerusakan jalannya hanya berkisar sembilan persen. Akan tetapi, tingginya curah hujan dan banyak jalan yang tergenang banjir akhirnya bertambah menjadi 26 persen dan bahkan bisa bertambah lagi karena hingga bulan ini curah hujan masih tinggi dan banjir kembali terjadi di sejumlah daerah.
Sementara itu, warga Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus, menggalang dana untuk menambal jalan yang rusak di ruas Jalan Kudus-Purwodadi.
Dari hasil swadaya masyarakat itu, terkumpul dana Rp10,6 juta untuk dibelikan material batu split dan karung plastik untuk menambal jalan yang berlubang.