Purwokerto (ANTARA) - Fakultas Pertanian dan Perikanan (FPP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) melakukan panen perdana produksi beras Low External Input Sustainable Agriculture (LEISA) di lahan percobaan Desa Karangsari, Kecamatan Kembaran, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (26/1).
Program KWU Mahasiswa Hibah PKKM 2022 Prodi Agroteknologi itu dihadiri langsung oleh Rektor UMP Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama Ir. Aman Suyadi M.P, Dekan FPP Sulistyani Budiningsih, S.P., M.P., Kaprodi Agroteknologi Teguh Pribadi, S.Hut., M.Si., Kaprodi Akuakultur Suwarsito, S.Pi., M.Si., Wakil Dekan FPP Anis Shofiyani, S.P.,M.P, dan Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas sekaligus perwakilan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Ir. Rahmat.
Dekan FPP Sulistyani Budiningsih, S.P., M.P. mengatakan kegiatan panen padi tersebut merupakan yang perdana dilakukan dan sebagai bentuk realisasi dari hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang dikembangkan pada Unit Kewirausahaan Mahasiswa (UKM).
"Penen perdana untuk tanaman padi menjadi kegiatan pelengkap dari UKM FPP di mana sebelumnya kami mendapatkan dorongan hibah PKKM," jelasnya.
Dia mengatakan kegiatan bertani yang sudah dilakukan tersebut berbeda dengan bertani secara konvensional dan akan menjadi kegiatan yang terus berkelanjutan.
Baca juga: Keseruan mahasiswa internasional ikuti GREAT di UMP
Menurut dia, beras LEISA memiliki input pupuk dan pestisida kimia anorganik hampir tidak ada (low input) serta ditanam menggunakan mesin rice transplanter dan sudah ada mesin penggiling gabahnya.
"Penanaman padi ini kami menanam dengan rendah pupuk dan pestisida anorganik yang sudah menggunakan mesin hibah PKKM. Panen perdana ini juga masih bersifat internal," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, harapan ke depannya kegiatan tersebut akan terus berkelanjutan.
"Selain menjadi kegiatan praktikum mahasiswa tetapi juga bentuk kerjasama kepada petani-petani yang sudah bermitra," kata Sulistyani.
Sementara itu, Rektor UMP Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso memberikan dorongan penuh kepada FPP dan mahasiswa dalam mengembangkan produk-produk pertanian.
"Apresiasi penuh diberikan kepada Jatam dan rekan-rekan mahasiswa yang sudah terlibat dalam kegiatan bertani ini. Harapannya rekan-rekan dapat lebih mengembangkan produk-produk unggulan tidak hanya beras organik tetapi juga dapat mengembangkan model hidroponik untuk tanaman tertentu yang dapat menjadi ikonik dari FPP sendiri," tegasnya. (qbi/tgr)
Baca juga: UMP kembali terjunkan mahasiswa KKN Tematik bantu pulihkan Cianjur
Baca juga: Dosen Farmasi UMP terpilih sebagai Sekjen Ikatan Ilmuan Indonesia Internasional
Baca juga: Ini cerita mahasiswa UMP raih beasiswa penuh kuliah ke Eropa
Program KWU Mahasiswa Hibah PKKM 2022 Prodi Agroteknologi itu dihadiri langsung oleh Rektor UMP Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso, Wakil Rektor I Bidang Akademik dan Kerjasama Ir. Aman Suyadi M.P, Dekan FPP Sulistyani Budiningsih, S.P., M.P., Kaprodi Agroteknologi Teguh Pribadi, S.Hut., M.Si., Kaprodi Akuakultur Suwarsito, S.Pi., M.Si., Wakil Dekan FPP Anis Shofiyani, S.P.,M.P, dan Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Banyumas sekaligus perwakilan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Ir. Rahmat.
Dekan FPP Sulistyani Budiningsih, S.P., M.P. mengatakan kegiatan panen padi tersebut merupakan yang perdana dilakukan dan sebagai bentuk realisasi dari hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) yang dikembangkan pada Unit Kewirausahaan Mahasiswa (UKM).
"Penen perdana untuk tanaman padi menjadi kegiatan pelengkap dari UKM FPP di mana sebelumnya kami mendapatkan dorongan hibah PKKM," jelasnya.
Dia mengatakan kegiatan bertani yang sudah dilakukan tersebut berbeda dengan bertani secara konvensional dan akan menjadi kegiatan yang terus berkelanjutan.
Baca juga: Keseruan mahasiswa internasional ikuti GREAT di UMP
Menurut dia, beras LEISA memiliki input pupuk dan pestisida kimia anorganik hampir tidak ada (low input) serta ditanam menggunakan mesin rice transplanter dan sudah ada mesin penggiling gabahnya.
"Penanaman padi ini kami menanam dengan rendah pupuk dan pestisida anorganik yang sudah menggunakan mesin hibah PKKM. Panen perdana ini juga masih bersifat internal," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, harapan ke depannya kegiatan tersebut akan terus berkelanjutan.
"Selain menjadi kegiatan praktikum mahasiswa tetapi juga bentuk kerjasama kepada petani-petani yang sudah bermitra," kata Sulistyani.
Sementara itu, Rektor UMP Assoc. Prof. Dr. Jebul Suroso memberikan dorongan penuh kepada FPP dan mahasiswa dalam mengembangkan produk-produk pertanian.
"Apresiasi penuh diberikan kepada Jatam dan rekan-rekan mahasiswa yang sudah terlibat dalam kegiatan bertani ini. Harapannya rekan-rekan dapat lebih mengembangkan produk-produk unggulan tidak hanya beras organik tetapi juga dapat mengembangkan model hidroponik untuk tanaman tertentu yang dapat menjadi ikonik dari FPP sendiri," tegasnya. (qbi/tgr)
Baca juga: UMP kembali terjunkan mahasiswa KKN Tematik bantu pulihkan Cianjur
Baca juga: Dosen Farmasi UMP terpilih sebagai Sekjen Ikatan Ilmuan Indonesia Internasional
Baca juga: Ini cerita mahasiswa UMP raih beasiswa penuh kuliah ke Eropa