Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang memperbarui konstruksi tanggul Sungai Babon-Sungai Pengkol agar kuat dan mencegah terjadinya kembali banjir yang melanda Perumahan Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Kecamatan Tembalang.

“Pemerintah mesti memperbaharui konstruksi tanggul, kalau dilihat jebolnya tembok yang di sebelah itu sampai bobol itu ada dua tembok yang bawahnya itu terlihat agak kokoh. Nah yang atasnya itu ada tambahan saja, tambahannya ini kayak nggak niat. Ini sayangnya, pengembangnya sudah tidak ada, jika sudah diserahkan kepada pemerintah ya... pemerintah mesti membereskan ini,” katanya di Semarang, Kamis.

Hal tersebut disampaikan Ganjar saat mengecek penanganan usai banjir di Perumahan Dinar Indah yang mengakibatkan 147 orang terdampak dan harus mengungsi.

Ia menyebut daerah yang dihuni ratusan jiwa tersebut masuk kategori bahaya karena selain kondisi tanggul yang tidak kokoh, letak perumahan itu tepat di sempadan Sungai Pengkol.

Kondisi tersebut, kata dia, hampir sama dengan yang terjadi di kawasan Pantau Marina Semarang.

Berdasarkan siklus yang ada, dirinya menilai pembenahan harus segera dilakukan dan segera berkoordinasi dengan pemerintah kota dan ahli untuk mengkaji ulang kawasan tersebut.

“Persis ini sama yang di Kabupaten Brebes waktu saya tengok kemarin jadi di sisi itu mesti ada penguatan fisiknya, harus ditinggikan. Kalau melihat kondisinya ya kualiatas yang di atas tanggul ini mesti diganti temboknya, wis kropos (sudah keropos), kayaknya semennya aja titik itu,” ujarnya.

Dalam pengecekan penanganan usai banjir itu, Ganjar Pranowo menyempatkan melihat langsung tanggul sementara yang sudah jadi dan menyebut tanggul sebenarnya sudah cukup tinggi, namun debit air yang berlebih saat itu tak mampu ditahan tanggul. (LHP)

Baca juga: Mbak Ita usulkan Perumahan Dinar Indah direlokasi
Baca juga: Banjir dan longsor di Semarang, tiga warga tewas
Baca juga: Banjir Perumahan Dinar Indah Semarang, satu warga tewas


Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024