Semarang (ANTARA) - Pelaksana tugas atau Plt Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu, Jumat (6/1) petang langsung turun lapangan meninjau lokasi banjir di Perumahan Dinar Indah, Meteseh, Kecamatan Tembalang.

Banjir yang terjadi di wilayah tersebut disebabkan karena tanggul Kali Pengkol jebol akibat curah hujan yang tinggi di wilayah Ungaran. Bersama BPBD, Basarnas, PMI, TNI, Polri, dan warga masyarakat serta sukarelawan, Pemkot Semarang langsung menerjunkan personil untuk melakukan evakuasi warga. 

"Ini adalah banjir kiriman dari Ungaran, dari Sungai Pluweh dan dampaknya banjir di wilayah Dinar Indah. Di sini yang terdampak ada satu RT dengan rincian 37 KK dan 147 jiwa. Kemudian yang terdampak lagi ada di Sendang Mulyo sekitar 150 jiwa tapi hanya lewat saja (airnya) dan Rowosari 300 jiwa. Saat ini semua sudah surut," kata Ita, sapaan akrab Plt. Kali kota.

Ita menjelaskan wilayah Dinar Indah memang bukan wilayah pemukiman karena berupa cekungan, sehingga menjadi langganan banjir. Setidaknya di kawasan tersebut sudah tiga kali terjadi banjir.

"Tadi kebetulan di balaikota ada dapur umum yang harusnya tutup hari ini karena di wilayah yang terdampak banjir sudah surut semuanya. Mendengar seperti ini dapur umum langsung menyiapkan untuk mengirim makan malam dan sudah sampai untuk warga yang mengungsi di masjid," kata Ita. 

Pemkot Semarang, kata Ita, mempunyai Gedung Diklat yang dekat lokasi banjir, sehingga untuk para korban utamanya perempuan dan anak-anak diarahkan mengungsi ke tempat aman tersebut.

"Kami pakai bis pemkot atau kendaraan dilangsir, sehingga mereka bisa istirahat dengan nyaman. Semua kebutuhan makanan akan kami cukupi," lanjutnya. 

Ita juga telah berkoordinasi dengan BBWS dalam penanganan hal tersebut dan pihaknya juga siap mengupayakan relokasi pemukiman warga Dinar Indah ke depannya. 

Sungai Pengkol, kata Ita, juga milik BBWS, sehingga dirinya berkomunikasi dengan Ade, Kepala BBWS dan sudah dilakukan tindakan, apalagi airnya menujiu Pucang Gading dan Kali Babon, sehingga harus waspada, namun DPU bendungan sudah surut dan hujannya sudah reda. DPU juga mengirimkan sandbag untuk menutup tanggul yang jebol.

:Memang dua hari ini kita mendapatkan (banjir) kiriman tapi apapun itu kita harus antisipasi. Makanya tadi masyarakat yang dari Dinar Indah sudah sadar dan minta direlokasi. Ya kita coba pikirkan untuk relokasi yang terbaik," tutup Ita.

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024