Semarang (ANTARA) - Lima mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang (Unnes) berhasil mengembangkan inovasi mengolah daun kelor atau Moringa Oleifera menjadi pasta gigi dan diklaim mampu melindungi gigi dan gusi ini diberi nama Morthadent.
Kelima mahasiswa tersebut yakni Nurul Hayati, Zuriyah, dan Whan Azizah Afifa dari Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Adelia Sholikaha dari Prodi Kesehatan Masyrakat Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan Dinda Dwi Pertiwi dari prodi Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang berhasil mendapatkan hibah pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2021.
Melalui skema PKM-Kewirausahaan, mereka berhasil mengembangkan produk pasta gigi dan saat ini (2022) sedang proses pengajuan paten sederhana. Selama melakukan aktivitas tersebut, para mahasiswa di bawah bimbingan dosen Nurdian Susilowati SPd MPd.
"Harapannya dengan adanya produk pasta gigi tersebut dapat meningkatkan pengembangan kewirausahaan mahasiswa FE dan dapat menciptakan wirausaha muda. Disamping itu, produk yang dihasilkan dapat dilakukan hilirisasi produk, sehingga dikenal oleh masyarakat luas," kata Nurdian Susilowati.
Baca juga: Mahasiswa Akuntansi Unnes belajar Sistem Akuntansi Accurate dalam Program Praktisi Mengajar
Baca juga: Mahasiswa Jurusan Akuntansi Belajar Sistem Akuntansi Accurate dalam Program Praktisi Mengajar
Nurdian menjelaskan daun kelor memiliki kandungan mineral kalsium yang tinggi dengan kadar 603,77 mg/100 g dan lima kali lipat lebih tinggi dari kalsium susu.
Kandungan kalsium dan vitamin C dari daun kelor yang tinggi sangat dimungkinkan untuk bahan dasar pasta gigi, karena kalsium berperan sebagai bahan abrasif yang terdapat dalam pasta gigi yang berfungsi untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi tanpa merusak email, mempertahankan ketebalan pelikel, serta mencegah akumulasi stain.
Produk pasta gigi Morthadent juga memiliki keunggulan yaitu terbuat dari bahan-bahan yang tidak membahayakan bagi tubuh. Memiliki manfaat yaitu membersihkan dan memoles permukaan gigi tanpa merusak email, mempertahankan ketebalan pelikel, mencegah akumulasi, mencegah pendarahan pada gusi serta memberikan efek pada bau mulut dan pernafasan yang lebih segar.
Baca juga: Program Praktisi Mengajar: Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Belajar Pengelolaan Keuangan Desa
Baca juga: Unnes ikuti Indonesian Partners Staff Training Workshop di Spanyol
Kelima mahasiswa tersebut yakni Nurul Hayati, Zuriyah, dan Whan Azizah Afifa dari Prodi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi, Adelia Sholikaha dari Prodi Kesehatan Masyrakat Fakultas Ilmu Keolahragaan, dan Dinda Dwi Pertiwi dari prodi Pendidikan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang berhasil mendapatkan hibah pendanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Tahun 2021.
Melalui skema PKM-Kewirausahaan, mereka berhasil mengembangkan produk pasta gigi dan saat ini (2022) sedang proses pengajuan paten sederhana. Selama melakukan aktivitas tersebut, para mahasiswa di bawah bimbingan dosen Nurdian Susilowati SPd MPd.
"Harapannya dengan adanya produk pasta gigi tersebut dapat meningkatkan pengembangan kewirausahaan mahasiswa FE dan dapat menciptakan wirausaha muda. Disamping itu, produk yang dihasilkan dapat dilakukan hilirisasi produk, sehingga dikenal oleh masyarakat luas," kata Nurdian Susilowati.
Baca juga: Mahasiswa Akuntansi Unnes belajar Sistem Akuntansi Accurate dalam Program Praktisi Mengajar
Baca juga: Mahasiswa Jurusan Akuntansi Belajar Sistem Akuntansi Accurate dalam Program Praktisi Mengajar
Nurdian menjelaskan daun kelor memiliki kandungan mineral kalsium yang tinggi dengan kadar 603,77 mg/100 g dan lima kali lipat lebih tinggi dari kalsium susu.
Kandungan kalsium dan vitamin C dari daun kelor yang tinggi sangat dimungkinkan untuk bahan dasar pasta gigi, karena kalsium berperan sebagai bahan abrasif yang terdapat dalam pasta gigi yang berfungsi untuk membersihkan dan memoles permukaan gigi tanpa merusak email, mempertahankan ketebalan pelikel, serta mencegah akumulasi stain.
Produk pasta gigi Morthadent juga memiliki keunggulan yaitu terbuat dari bahan-bahan yang tidak membahayakan bagi tubuh. Memiliki manfaat yaitu membersihkan dan memoles permukaan gigi tanpa merusak email, mempertahankan ketebalan pelikel, mencegah akumulasi, mencegah pendarahan pada gusi serta memberikan efek pada bau mulut dan pernafasan yang lebih segar.
Baca juga: Program Praktisi Mengajar: Mahasiswa Pendidikan Akuntansi Belajar Pengelolaan Keuangan Desa
Baca juga: Unnes ikuti Indonesian Partners Staff Training Workshop di Spanyol