Kudus (ANTARA) - Sebanyak 13 produk makanan para pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mulai dipasarkan di semua gerai toko modern milik PT Indomarco Prismatama.
"Kami bersyukur akhirnya ada 13 produk UMKM yang bisa masuk ke gerai Indomaret setelah sebelumnya dilakukan seleksi dan verifikasi," kata Bupati Kudus Hartopo di sela-sela peresmian penjualan produk UMKM di gerai toko modern di Jalan Mejobo Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan kedelapan pelaku UMKM tersebut merupakan binaan dari Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kudus.
Tentu saja, kata dia, produk UMKM yang lolos tersebut tidak hanya sekadar memiliki kualitas produk dan kemasan yang bagus, melainkan juga memiliki legalitas usaha.
Di antaranya, sudah mengantongi sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (PIRT) serta sertifikat halal.
Ia mengingatkan kedelapan pelaku UMKM yang produknya bisa dipasarkan di semua gerai toko modern tersebut untuk tetap menjaga kualitas produknya.
"Jangan sampai, setelah bisa dipasarkan di toko modern justru kualitasnya menurun. Tentunya kepercayaan ini harus dipegang teguh dengan harapan pelaku UMKM lain nantinya juga bisa masuk untuk ikut memasarkan produknya," ujarnya.
Deputy Branch Manager PT Indomarco Prismatama Cabang Semarang Wiyono menambahkan dari 30-an pelaku UMKM yang diseleksi terdapat delapan pelaku UMKM yang produknya dinyatakan lolos untuk dipasarkan di gerai yang ada.
"Produk makanan yang lolos memang diprioritaskan sebagai ikonnya Kota Kudus dan banyak diminati pembeli, selain harus memenuhi syarat kualitas produk dan kemasannya," ujarnya.
Ia berharap setelah mendapat kesempatan pemasaran, suplainya dijaga sehingga ketika habis bisa langsung ditambah stoknya agar konsumen tidak kecewa ketika hendak membelinya kembali.
Di Kabupaten Kudus sendiri tercatat ada 50 gerai toko modern sehingga peluang produk UMKM dipasarkan di masing-masing gerai cukup terbuka.
"Kami bersyukur akhirnya ada 13 produk UMKM yang bisa masuk ke gerai Indomaret setelah sebelumnya dilakukan seleksi dan verifikasi," kata Bupati Kudus Hartopo di sela-sela peresmian penjualan produk UMKM di gerai toko modern di Jalan Mejobo Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan kedelapan pelaku UMKM tersebut merupakan binaan dari Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kudus.
Tentu saja, kata dia, produk UMKM yang lolos tersebut tidak hanya sekadar memiliki kualitas produk dan kemasan yang bagus, melainkan juga memiliki legalitas usaha.
Di antaranya, sudah mengantongi sertifikat produksi pangan industri rumah tangga (PIRT) serta sertifikat halal.
Ia mengingatkan kedelapan pelaku UMKM yang produknya bisa dipasarkan di semua gerai toko modern tersebut untuk tetap menjaga kualitas produknya.
"Jangan sampai, setelah bisa dipasarkan di toko modern justru kualitasnya menurun. Tentunya kepercayaan ini harus dipegang teguh dengan harapan pelaku UMKM lain nantinya juga bisa masuk untuk ikut memasarkan produknya," ujarnya.
Deputy Branch Manager PT Indomarco Prismatama Cabang Semarang Wiyono menambahkan dari 30-an pelaku UMKM yang diseleksi terdapat delapan pelaku UMKM yang produknya dinyatakan lolos untuk dipasarkan di gerai yang ada.
"Produk makanan yang lolos memang diprioritaskan sebagai ikonnya Kota Kudus dan banyak diminati pembeli, selain harus memenuhi syarat kualitas produk dan kemasannya," ujarnya.
Ia berharap setelah mendapat kesempatan pemasaran, suplainya dijaga sehingga ketika habis bisa langsung ditambah stoknya agar konsumen tidak kecewa ketika hendak membelinya kembali.
Di Kabupaten Kudus sendiri tercatat ada 50 gerai toko modern sehingga peluang produk UMKM dipasarkan di masing-masing gerai cukup terbuka.