Klaten (ANTARA) -
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyalurkan bantuan sosial sebesar Rp905.000.000 kepada para pelaku industri kecil menengah (IKM) sebagai upaya untuk mengendalikan inflasi akibat kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Dari total anggaran tersebut, ada sebanyak 1.810 IKM penerima di Jawa Tengah. Sebanyak 65 IKM di antaranya berada di Kabupaten Klaten, masing-masing IKM mendapat bantuan Rp500 ribu berupa bahan baku produksi," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat meninjau salah satu penerima bansos IKM di Kabupaten Klaten, Senin.

Ia mengungkapkan para IKM yang saat ini masih berupaya bangkit pascapandemi COVID-19 perlu dilakukan pendampingan, binaan, serta bantuan modal sehingga diharapkan dapat mengambil permodalan di bank dengan bunga rendah.

Baca juga: Pemkot Surakarta mulai mendata calon penerima bansos UMKM

Ia menyebut di Kabupaten Klaten sudah ada fasilitas kredit dari Bank Klaten dengan subsidi bunga, dan pelaku IKM dapat bunga pinjaman sebesar 2 persen.

"Sekarang mereka butuh pendampingan, binaan, butuh modal, maka tadi silakan ambil di bank agar mereka naik kelas," ujarnya.

Orang nomor satu di Jateng itu mengapresiasi proses produksi dari para IKM, baik produk, pengemasan maupun pemasarannya.

Kendati demikian, Ganjar mengingatkan para pelaku IKM harus disiplin dalam pembukuan.

"Model semacam inilah yang harus didampingi agar mereka naik kelas, maka kami ingatkan mereka jangan lupa mencatat. Order berapa, untung berapa, untuk operasional berapa. Terus kemudian membayar cicilan berapa. Kalau mau reinvest disiapkan mesin, bahan baku atau. Itu pemerintah yang dampingi," katanya.

Baca juga: Polres Pekalongan Kota bagikan bansos kepada warga miskin
Baca juga: Polres Temanggung bantu paket beras untuk 2.000 warga
Baca juga: UMKM Temanggung berpeluang jadi pemasok bansos nontunai

Pewarta : Wisnu Adhi Nugroho
Editor : Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024