Kudus (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, membekali para pelaku UMKM di Kudus tentang strategi menciptakan jenama produk dan pemasaran secara digital, Senin.

Acara yang dikemas dalam bentuk seminar itu, digelar di Hotel @Hom Kudus dan berlangsung selama empat hari mulai Senin (22/8) hingga Kamis (25/8).

"Hingga kini, belum semua pelaku UMKM sadar dalam membuat pencitraan agar produknya dapat menarik dan melekat di benak konsumen. Melalui pelatihan yang diikuti 25 pelaku UMKM ini diharapkan mereka paham tentang cara membangun pencitraan," kata Kepala Disnaker Perinkop dan UKM Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawadi di Kudus, Senin.

Puluhan pelaku UMKM yang mengikuti pelatihan tersebut, mulai dari pelaku usaha di bidang makanan dan minuman, logam, kraf, batik, ecoprint, dan lainnya.

Menurut dia, saat ini merupakan waktu yang tepat karena para pelaku usaha tengah bergeliat setelah sempat terdampak pandemi, sehingga menjadi peluang yang sangat baik.

Baca juga: UMKM Solo Raya belajar branding di CWS Bank Jateng Surakarta

Di sisi lain, imbuh dia, pasar sudah semakin terbuka untuk produk UMKM. Sehingga pelaku usaha harus lebih kreatif dan inovatif dengan membuat pencitraan yang positif terhadap produknya.

Agar suatu produk memiliki jenama yang baik, kata dia, harus dipersiapkan dengan matang bahwa produksinya juga menarik, menyolok di mata dan telinga, sehingga teringat terus di ingatan para pembeli dan masyarakat luas.

Melalui pelatihan strategi branding produk dan pemasaran secara daring yang didukung anggaran dari pemerintah pusat ini, diperkenalkan teknik dan strategi promosi yang menarik dan membidik pasar secara tepat.

Selain itu, pelaku UMKM juga diajari cara menaikkan lalu lintas pengunjung lewat media sosial, website atau blog, tiktok dan media sosial lainnya.

Materi lainnya yang disampaikan, yakni tentang cara membuat jenama produk yang menarik.

"Sudah saatnya para pelaku UMKM di Kudus naik level dengan didukung pemikiran yang modern serta harus bisa mengikuti kemajuan teknologi. Jangan bosan untuk terus meningkatkan pengetahuan, baik tentang produk, pemasaran sampai manajemen penjualan," ujarnya.

Para peserta pelatihan juga akan diajak kunjungan praktik lapangan di kain ratu, salah satu merek tenun ikat dari Desa Troso, Kabupaten Jepara.

Baca juga: Cara mudah tingkatkan kepercayaan diri dengan self branding
Baca juga: Kudus miliki logo "branding" baru

Pewarta : Akhmad Nazaruddin
Editor : M Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025