Magelang (ANTARA) - Pelaksanaan Indonesia Tripitaka Chanting (ITC) di pelataran Candi Borobudur merupakan kegiatan yang memuliakan ajaran Sang Buddha kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kementerian Agama Nyoman Suriadarma.

Nyoman Suriadarma di Magelang, Jumat, mengatakan ITC yang sudah berlangsung ke sekian kalinya di Candi Borobudur telah memberikan edukasi dan penyadaran bagi Umat Buddha di Tanah Air.

"Penyadaran bahwa pembacaan Tripitaka merupakan sebuah cara yang mulia untuk dapat selalu menjaga, merawat, melestarikan Tripitaka sebagai sumber kekuatan, keyakinan, etika, dan moral," katanya pada pembukaan Indonesia Tripitaka Chanting dan Asalha Puja tahun 2022 di Taman Lumbini Candi Borobudur. 

Menurut dia ITC atau membacakan Tripitaka tahun 2022 tentu memberi khasanah tersendiri mengingat sudah dua tahun ITC tidak bergema di pelataran Candi Borobudur yang disebabkan hadirnya pandemi COVID-19 yang telah dihadapi bersama-sama dengan penuh kesabaran dan kedisiplinan sehingga dapat melewati dengan tetap sehat terjaga sampai saat ini.

Ia menyampaikan merawat, menjaga, dan melestarikan Tripitaka melalui Tripitaka Chanting yang berlangsung setiap tahun perlu seyogyanya didukung bersama-sama.

"Dengan cara demikian umat Buddha telah melakukan upaya luhur, menghormati, menghargai, memuliakan ajaran Sang Buddha yang penuh dengan nilai-nilai kebajikan. Kemuliaan, kemanusiaan dan pembebasan manusia dari penderitaan," katanya.

Suriadarma menuturkan pelaksanaan ITC yang dilakukan dengan membaca sutta Tripitaka dapat memberikan resonansi kepada alam kehidupan ini, yang tidak saja dapat menyejukkan alam manusia akan tetapi makhluk lain pun yang tidak tampak akan merasakan sebuah kedamaian yang sama yang bisa dirasakan manusia.

Indonesia Tripitaka Chanting dan Asalha Puja berlangsung pada 8-10 Juli 2022 diikuti sekitar 1.200 umat Buddha.***3***
 

Pewarta : Heru Suyitno
Editor : Teguh Imam Wibowo
Copyright © ANTARA 2024