Semarang (ANTARA) - PT Semen Gresik (PTSG) berkolaborasi dengan BPBD Rembang dan Pemerintah Desa Criwik melaksanakan kegiatan Optimalisasi Desa Tangguh Bencana di Desa Criwik, Kecamatan Pancur, Kabupaten Rembang.

Kegiatan yang diselenggarakan Rabu, (22/6), tersebut terdiri dari sosialisasi dan simulasi tanggap bencana, pembuatan dan penempatan tanda-tanda peringatan bencana, pembuatan pos siaga bencana, serta penyediaan alat early warning system.

Hadir dalam kesempatan tersebut Perwakilan Manajemen PTSG, Kepala Pelaksana BPBD Kab Rembang, Forkopimcam Pancur, Pemdes Criwik, Lembaga Desa, Tokoh Masyarakat, dan Tokoh Agama Desa Criwik.

Baca juga: Dorong manufacturing excellence, SG optimalkan bahan bakar alternatif limbah kulit

Senior Manajer Komunikasi & CSR PTSG menjelaskan bahwa kegiatan Optimalisasi Desa Tangguh Bencana merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung BPBD untuk mencapai misi “Ketangguhan Bangsa dalam Menghadapi Bencana.”

Ia berharap kegiatan tersebut dapat meningkatkan kemampuan warga untuk mengenali ancaman bencana di wilayahnya, serta agar warga mampu mengorganisasikan sumber daya untuk mengurangi kerentanan dan risiko bencana.

Baca juga: HUT ke-2, Anak perusahaan Semen Gresik di Rembang catat kenaikan pendapatan 500 persen

"Perusahaan melihat bencana bukan hanya urusan pemerintah. Perlu adanya sinergi dalam penanggulangan bencana dari segala sektor masyarakat. Semen Gresik berkomitmen untuk mengambil peran dalam hal tersebut," ujar Dharma dalam rilisnya, Kamis, (23/6).


Menurut Dharma pada tahun 2020 telah ditandatangani nota kesepahaman antara PTSG dengan BPBD Kabupaten Rembang terkait kerjasama dalam upaya penanggulangan bencana.

Desa Criwik kemudian dipilih sebagai sasaran program Desa Tangguh Bencana sesuai hasil pengkajian risiko potensi bencana dari BPBD Kabupaten Rembang.

Baca juga: Reni Wulandari jabat Direktur Produksi PT Semen Gresik

Sub Koordinator Pencegahan BPBD Rembang menyatakan bahwa PTSG telah membantu dalam proses Optimalisasi Desa Tangguh Bencana. Sebagai sebuah lembaga pemerintah yang bertugas dalam penanggulangan bencana, BPBD Rembang membutuhkan bantuan dari banyak pihak, salah satunya PTSG sebagai korporasi. Ia berharap kerjasama antara BPBD Rembang dan PTSG dapat tetap terjalin secara berkesinambungan.

"BPBD Rembang tidak dapat berjalan sendiri tanpa bantuan dari pelaku usaha dalam upaya edukasi mitigasi bencana kepada masyarakat. Peran PTSG sangat dibutuhkan dalam proses edukasi untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pengetahuan kebencanaan, " kata Yahya.

Baca juga: SG Goes To School kembali digelar

Kegiatan penanggulangan bencana termasuk dalam Program TJSL Pilar Sosial. Pilar ini bertujuan untuk mendorong tercapainya pemenuhan hak dasar manusia secara adil dan setara agar tercipta kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.

Kegiatan penanggulangan bencana oleh PTSG telah dilakukan sejak tahun 2017, yang terdiri dari: Kegiatan tanggap bencana COVID-19, banjir, kebakaran, longsor, dan gunung meletus.

Baca juga: Semen Gresik salurkan bantuan untuk warga terdampak banjir rob di Semarang dan Demak

Pewarta : KSM
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024