Semarang (ANTARA) - PT Semen Gresik (PTSG) mengumumkan direksi baru sesuai hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Reni Wulandari ditunjuk menjabat Direktur Produksi, menggantikan posisi Soni Asrul Sani yang sejak Februari 2022 dipercaya sebagai direksi di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SBI) di bawah SIG Group atau Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Reni sebelumnya menjabat sebagai General Manager SBI Pabrik Narogong Jawa Barat sebelum dipindah tugaskan ke PTSG.
Menjadi Direktur Produksi di perusahaan semen yang memiliki salah satu pangsa pasar terbesar di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi Reni. Terlebih di tengah ketatnya persaingan industri semen, membuat tugas yang diembannya untuk membawa PTSG sebagai perusahaan terdepan serta terpercaya dalam proses bisnis dan operasional tidak ringan.
"Tantangan industri semen saat ini adalah tuntutan produk yang ramah lingkungan dan optimasi pabrik melalui manufacturing excellence yang di antaranya melalui inovasi yang mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif atau Alternatif Fuel dan Raw Material (AFR) sebagai pengganti bahan baku dan bahan bakar utama serta inovasi di bidang digitalisasi industri," kata Reni dalam siaran persnya, Senin, (13/6/20222).
Meskipun demikian, lanjut Reni, pihaknya memiliki optimisme tinggi PTSG mampu menghadapi tantangan pasar termasuk tren global industri semen di masa mendatang karena memiliki konsep inovasi, kecanggihan teknologi, serta operasional yang berbasis kelestarian lingkungan dan keberlanjutan, sehingga memenuhi permintaan semen berlabel hijau.
Baca juga: SG Goes To School kembali digelar
Reni memiliki latar belakang menarik karena ahli dan profesional karena fokus pada industri semen selama 25 tahun; rekam jejak yang luas di bidang manajemen teknis dan produksi sejak 1997; setengah dari masa karirnya di perusahaan terdahulu, lulusan Teknik Kimia Undip dan Master of Business Administration Swiss German University ini menempati fungsi yang terkait dengan pemanfaatan bahan bakar dan bahan baku alternatif; dan setengah masa karirnya dipercaya dalam fungsi yang terkait dengan management Pabrik Semen.
Dalam bidang bahan bakar dan bahan baku alternatif, Reni menjabat sebagai Country Manager Unit Bisnis Bahan Bakar & Bahan Baku Alternatif pada PT Holcim Indonesia Tbk (kini bernama SBI).
Selama kurun waktu tersebut, Reni bertanggung jawab atas pengembangan bisnis baru saat perusahaan mengenalkan bahan bakar alternatif dan pemanfaatan bahan baku untuk proses produksi semen, sehingga mampu menggantikan setidaknya 15 persen pemakaian sumber energi tradisional dan menjadi salah satu unit bisnis AFR terbesar di dalam Group.
Baca juga: Semen Gresik salurkan bantuan untuk warga terdampak banjir rob di Semarang dan Demak
Dalam bidang managemen pabrik semen, tahun 2018-2020 Reni ditetapkan sebagai General Manager SBI Pabrik Tuban Jawa Timur dan sejak 2020 beralih tugas sebagai General Manager SBI Pabrik Narogong sampai akhirnya mendapat penugasan baru di PTSG.
Penunjukan Reni sebagai Direktur Produksi PTSG juga merupakan bukti nyata komitmien pemegang saham dalam menerapkan kesetaraan gender dan women empowerment di industri yang selama ini didominasi gender tertentu, dan bukti nyata komitmen pemegang saham dalam mewujudkan salah satu pilar Sustainable Development Goals.
Baca juga: Dananto Adi terpilih sebagai Ketum Serikat Karyawan Semen Gresik 2022-2025
Reni sebelumnya menjabat sebagai General Manager SBI Pabrik Narogong Jawa Barat sebelum dipindah tugaskan ke PTSG.
Menjadi Direktur Produksi di perusahaan semen yang memiliki salah satu pangsa pasar terbesar di Indonesia menjadi tantangan tersendiri bagi Reni. Terlebih di tengah ketatnya persaingan industri semen, membuat tugas yang diembannya untuk membawa PTSG sebagai perusahaan terdepan serta terpercaya dalam proses bisnis dan operasional tidak ringan.
"Tantangan industri semen saat ini adalah tuntutan produk yang ramah lingkungan dan optimasi pabrik melalui manufacturing excellence yang di antaranya melalui inovasi yang mengoptimalkan pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif atau Alternatif Fuel dan Raw Material (AFR) sebagai pengganti bahan baku dan bahan bakar utama serta inovasi di bidang digitalisasi industri," kata Reni dalam siaran persnya, Senin, (13/6/20222).
Meskipun demikian, lanjut Reni, pihaknya memiliki optimisme tinggi PTSG mampu menghadapi tantangan pasar termasuk tren global industri semen di masa mendatang karena memiliki konsep inovasi, kecanggihan teknologi, serta operasional yang berbasis kelestarian lingkungan dan keberlanjutan, sehingga memenuhi permintaan semen berlabel hijau.
Baca juga: SG Goes To School kembali digelar
Reni memiliki latar belakang menarik karena ahli dan profesional karena fokus pada industri semen selama 25 tahun; rekam jejak yang luas di bidang manajemen teknis dan produksi sejak 1997; setengah dari masa karirnya di perusahaan terdahulu, lulusan Teknik Kimia Undip dan Master of Business Administration Swiss German University ini menempati fungsi yang terkait dengan pemanfaatan bahan bakar dan bahan baku alternatif; dan setengah masa karirnya dipercaya dalam fungsi yang terkait dengan management Pabrik Semen.
Dalam bidang bahan bakar dan bahan baku alternatif, Reni menjabat sebagai Country Manager Unit Bisnis Bahan Bakar & Bahan Baku Alternatif pada PT Holcim Indonesia Tbk (kini bernama SBI).
Selama kurun waktu tersebut, Reni bertanggung jawab atas pengembangan bisnis baru saat perusahaan mengenalkan bahan bakar alternatif dan pemanfaatan bahan baku untuk proses produksi semen, sehingga mampu menggantikan setidaknya 15 persen pemakaian sumber energi tradisional dan menjadi salah satu unit bisnis AFR terbesar di dalam Group.
Baca juga: Semen Gresik salurkan bantuan untuk warga terdampak banjir rob di Semarang dan Demak
Dalam bidang managemen pabrik semen, tahun 2018-2020 Reni ditetapkan sebagai General Manager SBI Pabrik Tuban Jawa Timur dan sejak 2020 beralih tugas sebagai General Manager SBI Pabrik Narogong sampai akhirnya mendapat penugasan baru di PTSG.
Penunjukan Reni sebagai Direktur Produksi PTSG juga merupakan bukti nyata komitmien pemegang saham dalam menerapkan kesetaraan gender dan women empowerment di industri yang selama ini didominasi gender tertentu, dan bukti nyata komitmen pemegang saham dalam mewujudkan salah satu pilar Sustainable Development Goals.
Baca juga: Dananto Adi terpilih sebagai Ketum Serikat Karyawan Semen Gresik 2022-2025