Manado (ANTARA) - Kasus COVID-19 dikhawatirkan akan mengalami lonjakan pada pertengahan Juli 2022 atau usai liburan sekolah, karena tingginya mobilitas penduduk.

"Sekarang kondisinya berada pada situasi libur panjang anak sekolah, mobilitas penduduk tinggi. Keluarga, anak-anak dan orang tua berlibur," kata Mery B. Pasorong dari Satgas Penanganan COVID-19 yang juga Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulut, Mery B. Pasorong, di Manado, Kamis.

Menurut Merry dari evaluasi-evaluasi sebelumnya setiap liburan seperti Natal, Idul Fitri, ataupun liburan sekolah selalu berkontribusi terhadap kecenderungan peningkatan kasus COVID-19.

"Di bulan Juli 2022 usai libur sekolah kami akan lihat bagaimana kecenderungannya, apakah terjadi penambahan signifikan atau tidak," katanya.

Baca juga: Untuk cegah COVID-19, warga Jateng diimbau bermasker di keramaian

Peran serta dari masyarakat, lanjut Merry, sangat diperlukan karena pemerintah tidak dapat bekerja sendiri untuk menekan kasus COVID-19.

"Mari bahu-membahu antara masyarakat dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait dalam menghadapi pandemi dengan segera mendapatkan suntikan pertama, kedua, dan booster," kata Mery B. Pasorong.

Merry mengaku untuk mencegah melonjaknya kasus COVID-19, pihaknya telah berulang-ulang mengingatkan pentingnya tetap menjaga protokol kesehatan pada musim liburan ini.

Pertama yang harus dilakukan adalah patuh menerapkan protokol kesehatan, tetap menjaga imunitas, bahkan lakukan vaksinasi. Saat di keramaian, masyarakat diimbautetap memaki  masker dan selalu menjaga gaya hidup bersih dan sehat.

Baca juga: Omicron subvarian BA.4 dan BA.5 diyakni tidak berbahaya

Khusus vaksinasi COVID-19, kata dia, apabila seluruh masyarakat yang menjadi sasaran (anak usia enam tahun sampai dewasa) sudah mendapatkan, kekebalan komunitas akan terbentuk.

"Ini (vaksinasi) ini akan memberikan kekebalan dalam tubuh dan mencegah penularan COVID-19. Apalagi saat ini, cakupan vaksinasi lengkap atau yang sudah mendapatkan dosis kedua sebesar 67,4 persen," katanya.

Hal yang mungkin terjadi, saat kasus terjadi lonjakan pasca-liburan sekolah yakni akan diikuti pengetatan dan penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Hal tersebut, tentu tidak diharapkan oleh semua pihak karena akan berdampak pada banyak hal terutama di sektor ekonomi.


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Satgas khawatir ada lonjakan kasus usai libur sekolah di Sulut

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Nur Istibsaroh
Copyright © ANTARA 2024