Purwokerto (ANTARA) - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) menjalin kerja sama dengan Pu Hua School (Sekolah Tiga Bahasa), Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, dalam rangka peningkatan penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara UMP dan Pu Hua School tersebut dilakukan oleh Rektor UMP Dr Jebul Suroso dan Wakil Ketua Yayasan Putera Harapan Banyumas Jan Marisa di Aula Pu Hua School, Purwokerto, Rabu.
Yayasan Putera Harapan Banyumas merupakan yayasan yang menaungi Pu Hua School atau Sekolah Tiga Bahasa (sekolah dengan tiga bahasa pengantar, yakni bahasa Indonesia, bahasa Mandarin, dan bahasa Inggris, red.).
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Yayasan Putera Harapan Banyumas Kartika Widjaja, Ketua Yayasan Putera Harapan Banyumas yang juga Ketua Perkumpulan Sekolah Tiga Bahasa Se-Indonesia (Perstibi) Yudi Sutanto mengatakan Pu Hua di mata banyak orang, bukan sekadar institusi pendidikan sekolah belaka.
Menurut dia, Pu Hua merupakan sebuah teladan sekaligus rumah, tempat bertumbuh suburnya toleransi dan keberagaman.
"Ibarat Indonesia mini, Pu Hua melestarikan semangat, sekaligus jiwa pemersatu kebhinekaan," katanya.
Ia mengatakan Pu Hua School memiliki sejarah panjang karena sekolah itu dirintis pertama kali di Sokaraja, Kabupaten Banyumas, pada tahun 1906
Seperti namanya, Pu Hua begitu lekat dengan bahasa Mandarin, yang menjadi dasar pengajaran linguistik di dalamnya.
"Bukan tanpa alasan, jika Pu Hua begitu mengedepankan bahasa Mandarin yang kental, sekaligus sarat transformasi nilai, baik teladan maupun tradisi Tionghoa," katanya.
Terkait dengan kerja sama tersebut, Yudi mengatakan Pu Hua siap membuka pintu untuk diplomasi luar negeri dengan Tiongkok melalui program beasiswa bagi alumni UMP untuk menimba ilmu di Tiongkok khususnya program bahasa Mandarin.
"Bagi Pu Hua, terjalinnya hubungan bersama UMP juga berarti besar, mulai dari terbukanya peluang bagi calon guru alumni UMP untuk bergabung bersama keluarga besar Pu Hua sebagai tim pengajar. Bagi kami sendiri, UMP adalah tempat berguru dan belajar bagi tim guru untuk melakukan studi banding," katanya.
Sementara itu, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan dalam kerja sama ini akan saling mendukung antara Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Pu Hua.
Menurut dia, UMP merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah dan saat ini sedikitnya ada 165 perguruan tinggi yang berada di bawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Artinya, sekali kita koneksi dengan Universitas Muhammadiyah, maka akan mudah bisa terkoneksi dengan 165 Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indoensia," katanya.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto perkuat kelembagaan koperasi
Rektor mengatakan UMP yang berdiri pada tahun 1965 hingga sekarang telah memiliki 49 program studi dan lebih dari 13 ribu mahasiswa termasuk di antaranya mahasiswa internasional dari berbagai negara.
Ia mengharapkan kelebihan yang dimiliki Pu Hua bisa menular ke UMP, sehingga dapat saling berkolaborasi dalam pendidikan.
Saat konferensi pers, Rektor mengatakan pihaknya berencana akan membuka Program Studi Sastra Mandarin yang nantinya dimasukkan dalam Fakultas Ilmu Budaya dan Ilmu Komunikasi (sebelumnya Fakultas Sastra UMP, red.).
Menurut dia, rencana pembukaan Prodi Sastra Mandarin tersebut juga akan melibatkan Pu Hua School.
Semenyara itu, Direktur Pu Hua School Chen Tao mengaku bangga karena bisa menjalin kerja sama dengan UMP.
"Di sekolah kami banyak guru yang merupakan alumni UMP. Kami juga berharap agar banyak alumni UMP yang jadi guru di sekolah kami," katanya.
Ia juga mengharapkan guru-guru Pu Hua School dapat melanjutkan pendidikan profesi guru (PPG) maupun pascasarjana di UMP.
"Tidak terbatas ini, masih banyak hal yang bisa kami kerja samakan dengan UMP," kata Chen Tao.
Baca juga: UMP buka pendaftaran Pertukaran Pelajar Mahasiswa Merdeka Tahun 2022
Baca juga: IMM FKIP UMP gelar Silaturahmi Akbar PTMA se-Indonesia
Penandatangan nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) antara UMP dan Pu Hua School tersebut dilakukan oleh Rektor UMP Dr Jebul Suroso dan Wakil Ketua Yayasan Putera Harapan Banyumas Jan Marisa di Aula Pu Hua School, Purwokerto, Rabu.
Yayasan Putera Harapan Banyumas merupakan yayasan yang menaungi Pu Hua School atau Sekolah Tiga Bahasa (sekolah dengan tiga bahasa pengantar, yakni bahasa Indonesia, bahasa Mandarin, dan bahasa Inggris, red.).
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Sekretaris Yayasan Putera Harapan Banyumas Kartika Widjaja, Ketua Yayasan Putera Harapan Banyumas yang juga Ketua Perkumpulan Sekolah Tiga Bahasa Se-Indonesia (Perstibi) Yudi Sutanto mengatakan Pu Hua di mata banyak orang, bukan sekadar institusi pendidikan sekolah belaka.
Menurut dia, Pu Hua merupakan sebuah teladan sekaligus rumah, tempat bertumbuh suburnya toleransi dan keberagaman.
"Ibarat Indonesia mini, Pu Hua melestarikan semangat, sekaligus jiwa pemersatu kebhinekaan," katanya.
Ia mengatakan Pu Hua School memiliki sejarah panjang karena sekolah itu dirintis pertama kali di Sokaraja, Kabupaten Banyumas, pada tahun 1906
Seperti namanya, Pu Hua begitu lekat dengan bahasa Mandarin, yang menjadi dasar pengajaran linguistik di dalamnya.
"Bukan tanpa alasan, jika Pu Hua begitu mengedepankan bahasa Mandarin yang kental, sekaligus sarat transformasi nilai, baik teladan maupun tradisi Tionghoa," katanya.
Terkait dengan kerja sama tersebut, Yudi mengatakan Pu Hua siap membuka pintu untuk diplomasi luar negeri dengan Tiongkok melalui program beasiswa bagi alumni UMP untuk menimba ilmu di Tiongkok khususnya program bahasa Mandarin.
"Bagi Pu Hua, terjalinnya hubungan bersama UMP juga berarti besar, mulai dari terbukanya peluang bagi calon guru alumni UMP untuk bergabung bersama keluarga besar Pu Hua sebagai tim pengajar. Bagi kami sendiri, UMP adalah tempat berguru dan belajar bagi tim guru untuk melakukan studi banding," katanya.
Sementara itu, Rektor UMP Dr Jebul Suroso mengatakan dalam kerja sama ini akan saling mendukung antara Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan Pu Hua.
Menurut dia, UMP merupakan lembaga pendidikan di bawah naungan persyarikatan Muhammadiyah dan saat ini sedikitnya ada 165 perguruan tinggi yang berada di bawah Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
"Artinya, sekali kita koneksi dengan Universitas Muhammadiyah, maka akan mudah bisa terkoneksi dengan 165 Perguruan Tinggi Muhammadiyah se-Indoensia," katanya.
Baca juga: Universitas Muhammadiyah Purwokerto perkuat kelembagaan koperasi
Rektor mengatakan UMP yang berdiri pada tahun 1965 hingga sekarang telah memiliki 49 program studi dan lebih dari 13 ribu mahasiswa termasuk di antaranya mahasiswa internasional dari berbagai negara.
Ia mengharapkan kelebihan yang dimiliki Pu Hua bisa menular ke UMP, sehingga dapat saling berkolaborasi dalam pendidikan.
Saat konferensi pers, Rektor mengatakan pihaknya berencana akan membuka Program Studi Sastra Mandarin yang nantinya dimasukkan dalam Fakultas Ilmu Budaya dan Ilmu Komunikasi (sebelumnya Fakultas Sastra UMP, red.).
Menurut dia, rencana pembukaan Prodi Sastra Mandarin tersebut juga akan melibatkan Pu Hua School.
Semenyara itu, Direktur Pu Hua School Chen Tao mengaku bangga karena bisa menjalin kerja sama dengan UMP.
"Di sekolah kami banyak guru yang merupakan alumni UMP. Kami juga berharap agar banyak alumni UMP yang jadi guru di sekolah kami," katanya.
Ia juga mengharapkan guru-guru Pu Hua School dapat melanjutkan pendidikan profesi guru (PPG) maupun pascasarjana di UMP.
"Tidak terbatas ini, masih banyak hal yang bisa kami kerja samakan dengan UMP," kata Chen Tao.
Baca juga: UMP buka pendaftaran Pertukaran Pelajar Mahasiswa Merdeka Tahun 2022
Baca juga: IMM FKIP UMP gelar Silaturahmi Akbar PTMA se-Indonesia