Semarang (ANTARA) -
"Tim dokter hewan sudah mendampingi dan membantu di beberapa tempat. Kalau ada peternak yang perlu mendapat bantuan silakan kontak Disnak Keswan terdekat. Kami bantu obat dan tenaga medisnya," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Selain itu, Pemprov Jateng melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota terkait dengan penanganan PMK.
Selain bantuan peralatan dan obat-obatan, Disnak Keswan Jateng juga terus melakukan pendampingan pada para peternak sebab para peternak saat ini sudah paham penanganan saat hewan ternaknya sakit.
Ganjar menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, saat ini PMK terdeteksi di 13 daerah yang tersebar di Jateng dengan total 48 ekor hewan ternak yang positif PMK.
Menurut keterangan para dokter, lanjut Ganjar, PMK pada hewan ternak bisa diobati dengan beberapa vitamin dan antibiotik yang disuntikkan ke ternak, termasuk obat semprot untuk luka pada bagian kuku.
Orang nomor satu di Jateng itu juga mengapresiasi kepala daerah yang mau turun ke lapangan mengecek terkait PMK, termasuk tim surveilans dan dokter juga bergerak siaga.
"Kemarin teman-teman bupati itu ada yang keliling masuk ke pasar hewan, mengecek itu menurut saya cara yang paling bagus. Sekali lagi surveilansnya mereka sedang berjalan, ini para dokter hewan juga sampai hari ini mereka siaga," kata Ganjar.
Baca juga: Stok daging di Jateng aman meski merebak PMK
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah membantu penanganan dan pengobatan hewan ternak yang terdeteksi penyakit mulut dan kuku (PKM) milik para peternak hingga dinyatakan sehat kembali.
"Tim dokter hewan sudah mendampingi dan membantu di beberapa tempat. Kalau ada peternak yang perlu mendapat bantuan silakan kontak Disnak Keswan terdekat. Kami bantu obat dan tenaga medisnya," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Selasa.
Selain itu, Pemprov Jateng melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten/kota terkait dengan penanganan PMK.
Selain bantuan peralatan dan obat-obatan, Disnak Keswan Jateng juga terus melakukan pendampingan pada para peternak sebab para peternak saat ini sudah paham penanganan saat hewan ternaknya sakit.
Ganjar menyebutkan, berdasarkan data dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Jateng, saat ini PMK terdeteksi di 13 daerah yang tersebar di Jateng dengan total 48 ekor hewan ternak yang positif PMK.
Baca juga: Empat ekor sapi terjangkit PMK di Rembang dinyatakan sembuh
"Semua sekarang kita minta untuk siaga, tapi tidak perlu panik karena ya Alhamdulillah masih terkendali, kita tidak boleh lengah," ujarnya saat mengecek hewan ternak milik Kelompok Ternak Muda Mandiri di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
"Semua sekarang kita minta untuk siaga, tapi tidak perlu panik karena ya Alhamdulillah masih terkendali, kita tidak boleh lengah," ujarnya saat mengecek hewan ternak milik Kelompok Ternak Muda Mandiri di Kelurahan Kandri, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang.
Menurut keterangan para dokter, lanjut Ganjar, PMK pada hewan ternak bisa diobati dengan beberapa vitamin dan antibiotik yang disuntikkan ke ternak, termasuk obat semprot untuk luka pada bagian kuku.
Orang nomor satu di Jateng itu juga mengapresiasi kepala daerah yang mau turun ke lapangan mengecek terkait PMK, termasuk tim surveilans dan dokter juga bergerak siaga.
"Kemarin teman-teman bupati itu ada yang keliling masuk ke pasar hewan, mengecek itu menurut saya cara yang paling bagus. Sekali lagi surveilansnya mereka sedang berjalan, ini para dokter hewan juga sampai hari ini mereka siaga," kata Ganjar.
Baca juga: Stok daging di Jateng aman meski merebak PMK