Semarang (ANTARA) -
Hal tersebut disampaikan Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Naya usai bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.
"Bincang-bincang antara Singapura sama Jawa Tengah. Kami sudah ada cukup lama investasi dari Singapura ke Jawa Tengah, menurut saya ini (investasi Singapura di Jateng) masih urutan ketiga," kata Anil.
Ia menjelaskan bahwa pembicaraan mengenai rencana investasi Singapura di Kendal Industrial Park.
Dirinya mengaku mendapat informasi dari Gubernur Ganjar Pranowo bahwa saat ini progres di Kendal Industrial Park sangat bagus, tercatat sudah ada 69 investor di sana dan terdapat Politeknik Industri Furniture dan pengolahan kayu.
"Ratusan pekerja, ada politeknik yang berikan 'skill screening' untuk masyarakat dan 'student' yang ada di sana agar perusahaan-perusahaan, investor-investor yang masuk itu, bisa mendapatkan 'workpost' dari 'student' yang belajar di politeknik," ujarnya.
Baca juga: Forum PTSP diminta perlancar investasi di Jateng
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut Singapura serius untuk bersama-sama mengembangkan Kendal Industrial Park.
"Tadi Dubes menyampaikan dan kami sambut dengan senang karena ini tidak hanya sekadar investasi cari untung tapi bagaimana mengembangkan kawasan termasuk mengembangkan masyarakatnya," katanya.
Dirinya meminta masyarakat Kabupaten Kendal menyiapkan diri misalnya belajar desain, "engineering" hingga belajar menjadi bagian dari penjualan yang ada di Kendal Industrial Park.
Orang nomor satu di Jateng itu berharap akan banyak sekolah kejuruan yang bisa menyuplai tenaga yang dibutuhkan, termasuk membuat desain perencanaan tenaga kerja yang ada di kawasan akan seperti apa, berapa jumlahnya, kapan dibutuhkan, dan rekrutmen umum.
Baca juga: Investasi di Jateng selama pandemi COVID-19 didominasi PMDN
Adapun yang sampai saat ini menjadi pekerjaan rumah bersama adalah perihal infrastruktur transportasi seperti pelabuhan, dan transportasi darat yang ada di sana.
"Intinya, barang keluar masuknya harus gampang. Kapasitas juga cukup besar sehingga mereka mendapatkan jaminan, ya investasi di sana memang menarik," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Tugas berikutnya dari pemerintah adalah, lanjut Ganjar, memastikan pelayanan yang mudah, murah, cepat serta semua pihak agar menjaga integritas.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri menambahkan nilai investasi Singapura di Jateng masuk urutan nomor tiga terbesar setelah Jepang, dan Korea Selatan.
"Jadi tetap terbesar. Investasi terbesar (Singapura) yaitu sektor perumahan, kawasan industri, industri makanan, peternakan, tekstil dan lainnya. Total nilai investasi 135 juta Dollar Amerika sampai dengan tahun 2021," katanya.(LHP)
Baca juga: Total investasi di Jateng triwulan III 2021 mencapai Rp38,1 triliun
Pemerintah negara Singapura tertarik menanamkan investasi di Provinsi Jawa Tengah, terutama di Kawasan Kendal Industrial Park.
Hal tersebut disampaikan Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Naya usai bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Rabu.
"Bincang-bincang antara Singapura sama Jawa Tengah. Kami sudah ada cukup lama investasi dari Singapura ke Jawa Tengah, menurut saya ini (investasi Singapura di Jateng) masih urutan ketiga," kata Anil.
Ia menjelaskan bahwa pembicaraan mengenai rencana investasi Singapura di Kendal Industrial Park.
Dirinya mengaku mendapat informasi dari Gubernur Ganjar Pranowo bahwa saat ini progres di Kendal Industrial Park sangat bagus, tercatat sudah ada 69 investor di sana dan terdapat Politeknik Industri Furniture dan pengolahan kayu.
"Ratusan pekerja, ada politeknik yang berikan 'skill screening' untuk masyarakat dan 'student' yang ada di sana agar perusahaan-perusahaan, investor-investor yang masuk itu, bisa mendapatkan 'workpost' dari 'student' yang belajar di politeknik," ujarnya.
Baca juga: Forum PTSP diminta perlancar investasi di Jateng
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyebut Singapura serius untuk bersama-sama mengembangkan Kendal Industrial Park.
"Tadi Dubes menyampaikan dan kami sambut dengan senang karena ini tidak hanya sekadar investasi cari untung tapi bagaimana mengembangkan kawasan termasuk mengembangkan masyarakatnya," katanya.
Dirinya meminta masyarakat Kabupaten Kendal menyiapkan diri misalnya belajar desain, "engineering" hingga belajar menjadi bagian dari penjualan yang ada di Kendal Industrial Park.
Orang nomor satu di Jateng itu berharap akan banyak sekolah kejuruan yang bisa menyuplai tenaga yang dibutuhkan, termasuk membuat desain perencanaan tenaga kerja yang ada di kawasan akan seperti apa, berapa jumlahnya, kapan dibutuhkan, dan rekrutmen umum.
Baca juga: Investasi di Jateng selama pandemi COVID-19 didominasi PMDN
Adapun yang sampai saat ini menjadi pekerjaan rumah bersama adalah perihal infrastruktur transportasi seperti pelabuhan, dan transportasi darat yang ada di sana.
"Intinya, barang keluar masuknya harus gampang. Kapasitas juga cukup besar sehingga mereka mendapatkan jaminan, ya investasi di sana memang menarik," ujar politikus PDI Perjuangan itu.
Tugas berikutnya dari pemerintah adalah, lanjut Ganjar, memastikan pelayanan yang mudah, murah, cepat serta semua pihak agar menjaga integritas.
Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jateng, Ratna Kawuri menambahkan nilai investasi Singapura di Jateng masuk urutan nomor tiga terbesar setelah Jepang, dan Korea Selatan.
"Jadi tetap terbesar. Investasi terbesar (Singapura) yaitu sektor perumahan, kawasan industri, industri makanan, peternakan, tekstil dan lainnya. Total nilai investasi 135 juta Dollar Amerika sampai dengan tahun 2021," katanya.(LHP)
Baca juga: Total investasi di Jateng triwulan III 2021 mencapai Rp38,1 triliun