Semarang (ANTARA) -
"Capaian tersebut 71,34 persen dari target yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp53,53 triliun," kata Kepala DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri di Semarang, Rabu.
Ia menyebutkan pada triwulan ke III (Juli-September) 2021 capaian investasi di Jateng adalah Rp12,9 triliun yang berasal dari kontribusi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp7,69 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp5,22 triliun.
"Kami juga mencatat nilai investasi usaha mikro dan kecil. Sampai triwulan III 2021 ada rencana investasi Rp3,67 triliun sehingga apabila dihitung keseluruhan, kinerja investasi Jateng mencapai Rp41,86 triliun," ujarnya.
Ia menjelaskan dari total penanaman modal di Jateng, sebagian besar didominasi pemodal dalam negeri.
Menurut dia, hal ini tidak lepas dari kondisi pandemi COVID-19 yang membatasi mobilitas perjalanan dari luar negeri ke Indonesia.
"PMA memang ada pembatasan atau restriksi terkait COVID-19. Investor Taiwan mau datang ke kami, juga sempat terhambat karena ada restriksi, namun kami sudah jadwalkan tur. Jika ada investasi kepeminatan serius, kami dampingi cari lokasi, pendampingan, terkait perizinan gimana, insentif pajak gimana, itu kami koordinasikan dengan stakeholder terkait. Istilahnya secara end to end," katanya.
Oeh karena itu, pada 2021 penanaman modal dari dalam negeri cenderung meningkat dan tercatat, kontribusi pemodal dalam negeri mencapai 63 persen dibandingkan pemodal asing.
"Dari total nilai investasi PMDN senilai Rp23,88 triliun diwujudkan menjadi 13.381 proyek yang berhasil mempekerjakan 63.513 orang tenaga kerja Indonesia, dan 96 tenaga kerja asing," ujarnya.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Tengah mencatat total realisasi investasi di Jateng pada triwulan III 2021 mencapai Rp38,18 triliun.
"Capaian tersebut 71,34 persen dari target yang ditetapkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sebesar Rp53,53 triliun," kata Kepala DPMPTSP Jateng Ratna Kawuri di Semarang, Rabu.
Ia menyebutkan pada triwulan ke III (Juli-September) 2021 capaian investasi di Jateng adalah Rp12,9 triliun yang berasal dari kontribusi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp7,69 triliun dan penanaman modal asing (PMA) Rp5,22 triliun.
"Kami juga mencatat nilai investasi usaha mikro dan kecil. Sampai triwulan III 2021 ada rencana investasi Rp3,67 triliun sehingga apabila dihitung keseluruhan, kinerja investasi Jateng mencapai Rp41,86 triliun," ujarnya.
Ia menjelaskan dari total penanaman modal di Jateng, sebagian besar didominasi pemodal dalam negeri.
Menurut dia, hal ini tidak lepas dari kondisi pandemi COVID-19 yang membatasi mobilitas perjalanan dari luar negeri ke Indonesia.
"PMA memang ada pembatasan atau restriksi terkait COVID-19. Investor Taiwan mau datang ke kami, juga sempat terhambat karena ada restriksi, namun kami sudah jadwalkan tur. Jika ada investasi kepeminatan serius, kami dampingi cari lokasi, pendampingan, terkait perizinan gimana, insentif pajak gimana, itu kami koordinasikan dengan stakeholder terkait. Istilahnya secara end to end," katanya.
Oeh karena itu, pada 2021 penanaman modal dari dalam negeri cenderung meningkat dan tercatat, kontribusi pemodal dalam negeri mencapai 63 persen dibandingkan pemodal asing.
"Dari total nilai investasi PMDN senilai Rp23,88 triliun diwujudkan menjadi 13.381 proyek yang berhasil mempekerjakan 63.513 orang tenaga kerja Indonesia, dan 96 tenaga kerja asing," ujarnya.