Kudus (ANTARA) - Rumah Sakit (RS) Mardi Rahayu Kudus, Jawa Tengah, terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan, salah satunya menawarkan ruang rawat inap dengan konsep "healing environment" atau lingkungan yang mendukung proses kesembuhan pasien.
"Ruangan perawatannya cukup eksklusif dan menawarkan layanan kesehatan yang prima tarifnya tetap terjangkau," kata Direktur Utama RS Mardi Rahayu Kudus Pujianto ditemui di sela-sela peresmian ruang rawat inap "All New Maranata" di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan renovasi ruang perawatan "Maranata" dilakukan bertahap, dimulai sejak November 2021, sedangkan kapasitasnya sebanyak 76 tempat tidur.
Lantai I untuk pasien kelas I dengan daya tampung 38 pasien, lantai II untuk pasien kelas VIP dengan daya tampung 19 pasien dan lantai III untuk pasien kelas eksekutif dengan daya tampung 19 pasien.
"'All New Maranata' bukan hanya sekedar renovasi ruangan atau gedung. Tetapi, menciptakan penampilan baru dengan membawa konsep 'healing environment'. Kami siap memberikan pengalaman berbeda dalam proses rawat inap pasien. Dengan desain kekinian, rumah sakit serasa hotel bintang lima dengan layanan kesehatan yang prima," ujarnya.
Baca juga: Jumlah pasien DBD dirawat di RS Mardi Rahayu Kudus meningkat
Ia berharap, hal itu dapat menjadi pendukung psikologis untuk mempercepat kesembuhan pasien.
Bupati Kudus Hartopo menjelaskan pemkab terus mendukung pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan di semua rumah sakit di daerah itu.
"Harapannya, nanti pasien tak perlu dirujuk ke luar daerah. Karena pelayanan MRI 1,5 tesla juga tersedia di RS Mardi Rahayu, sedangkan inovasi terbaru soal ruang rawat inap berkelas karena interior yang menarik, tempat yang nyaman, dan keramahan pelayanan dipercaya dapat mempercepat pemulihan pasien," ujarnya.
Ia menyampaikan RS Mardi Rahayu juga sigap dalam penanganan pasien corona.
Tercatat RS Mardi Rahayu membuka pelayanan vaksinasi dan menyediakan ruang isolasi serta isolasi terpusat (isoter). Penanganan tersebut sesuai dengan instruksi Bupati Kudus yang terus memutus rantai penyebaran corona dan mewujudkan imunitas kelompok.
Baca juga: 291 pekerja rentan RS Mardi Rahayu Kudus didaftarkan ke BPJAMSOSTEK
Baca juga: RS Mardi Rahayu Kudus raih penghargaan terbaik pelayanan PLKK
"Ruangan perawatannya cukup eksklusif dan menawarkan layanan kesehatan yang prima tarifnya tetap terjangkau," kata Direktur Utama RS Mardi Rahayu Kudus Pujianto ditemui di sela-sela peresmian ruang rawat inap "All New Maranata" di Kudus, Selasa.
Ia mengungkapkan renovasi ruang perawatan "Maranata" dilakukan bertahap, dimulai sejak November 2021, sedangkan kapasitasnya sebanyak 76 tempat tidur.
Lantai I untuk pasien kelas I dengan daya tampung 38 pasien, lantai II untuk pasien kelas VIP dengan daya tampung 19 pasien dan lantai III untuk pasien kelas eksekutif dengan daya tampung 19 pasien.
"'All New Maranata' bukan hanya sekedar renovasi ruangan atau gedung. Tetapi, menciptakan penampilan baru dengan membawa konsep 'healing environment'. Kami siap memberikan pengalaman berbeda dalam proses rawat inap pasien. Dengan desain kekinian, rumah sakit serasa hotel bintang lima dengan layanan kesehatan yang prima," ujarnya.
Baca juga: Jumlah pasien DBD dirawat di RS Mardi Rahayu Kudus meningkat
Ia berharap, hal itu dapat menjadi pendukung psikologis untuk mempercepat kesembuhan pasien.
Bupati Kudus Hartopo menjelaskan pemkab terus mendukung pengembangan fasilitas pelayanan kesehatan di semua rumah sakit di daerah itu.
"Harapannya, nanti pasien tak perlu dirujuk ke luar daerah. Karena pelayanan MRI 1,5 tesla juga tersedia di RS Mardi Rahayu, sedangkan inovasi terbaru soal ruang rawat inap berkelas karena interior yang menarik, tempat yang nyaman, dan keramahan pelayanan dipercaya dapat mempercepat pemulihan pasien," ujarnya.
Ia menyampaikan RS Mardi Rahayu juga sigap dalam penanganan pasien corona.
Tercatat RS Mardi Rahayu membuka pelayanan vaksinasi dan menyediakan ruang isolasi serta isolasi terpusat (isoter). Penanganan tersebut sesuai dengan instruksi Bupati Kudus yang terus memutus rantai penyebaran corona dan mewujudkan imunitas kelompok.
Baca juga: 291 pekerja rentan RS Mardi Rahayu Kudus didaftarkan ke BPJAMSOSTEK
Baca juga: RS Mardi Rahayu Kudus raih penghargaan terbaik pelayanan PLKK