Magelang (ANTARA) - Warga Kota Magelang melakukan doa bersama pada Haul Ke-167 Pangerang Diponegoro dan prajuritnya di Museum Pangerang Diponegoro, kompleks gedung eks-Keresidenan Kedu dipimpin Wakil Wali Kota K.H. M. Mansyur, Jumat (7/1) malam.
Keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang di Magelang, Sabtu, menyebutkan hadir dalam acara itu, antara lain Sekretaris Daerah Joko Budiyono, Danramil Magelang Utara, dan sejumlah tokoh agama di daerah itu.
Mansyur memimpin pembacaan tahlil dan Surah Yasin dalam acara yang berlangsung sederhana namun khidmat dan bermakna itu, dengan dikuti jamaah dan tamu undangan.
Ia mengatakan doa bersama ini tepat mengingat pada 8 Januari 1855 Pangeran Diponegoro mangkat, sedangkan pada 2022 sebagai genap 167 tahun.
"Haul dan doa bersama kali ini diselenggarakan untuk mendoakan beliau bersama para syuhada pejuang tanah Jawa yang telah gugur. Semoga Allah SWT rida menerima amal baktinya dan menempatkan mereka di tempat yang paling mulia," katanya.
Baca juga: Wayang Babad Diponegoro sukses digelar di Alun-Alun Magelang
Ia juga mengatakan bahwa pengajian ini mengingatkan generasi penerus bangsa bahwa ndonesia pernah memiliki pejuang besar yang layak mendapatkan penghormatan tinggi.
Kegiatan ini, ujar dia, wujud ikhtiar dan tawakal dalam menjunjung tinggi konsep dan tatanan nilai kebersamaan, serta membuang egosentris untuk mewujudkan cita-cita kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
"Ini merupakan wujud nyata dari upaya peningkatan iman dan taqwa seperti halnya Pangeran Diponegoro yang merupakan pejuang religius dan taat pada Allah SWT," katanya.
Ketua Penyelenggara Kegiatan Haul Pangeran Diponegoro, Achmad Zainuddin, mengatakan Pangeran Diponegoro teladan bagi generasi bangsa saat ini karena telah berjuang melawan penjajah Belanda demi bangsa Indonesia.
"Dilihat dari momen ini bisa direfleksikan nilai-nilai perjuangan beliau untuk kebaikan generasi yang akan datang, di tengah konteks penjajahan zaman sekarang," katanya.
Ia mengharapkan kegiatan serupa pada masa mendatang bisa diselenggarakan dalam skala lebih besar dengan melibatkan banyak pihak.
Baca juga: Edukasi sejarah pahlawan, Pemkot Magelang gelar haul Diponegoro
Baca juga: Masyarakat cintai sejarah lewat tari "Aku Diponegoro"
Baca juga: Pemkot Magelang bangkitkan wisata sejarah
Keterangan tertulis Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemerintah Kota Magelang di Magelang, Sabtu, menyebutkan hadir dalam acara itu, antara lain Sekretaris Daerah Joko Budiyono, Danramil Magelang Utara, dan sejumlah tokoh agama di daerah itu.
Mansyur memimpin pembacaan tahlil dan Surah Yasin dalam acara yang berlangsung sederhana namun khidmat dan bermakna itu, dengan dikuti jamaah dan tamu undangan.
Ia mengatakan doa bersama ini tepat mengingat pada 8 Januari 1855 Pangeran Diponegoro mangkat, sedangkan pada 2022 sebagai genap 167 tahun.
"Haul dan doa bersama kali ini diselenggarakan untuk mendoakan beliau bersama para syuhada pejuang tanah Jawa yang telah gugur. Semoga Allah SWT rida menerima amal baktinya dan menempatkan mereka di tempat yang paling mulia," katanya.
Baca juga: Wayang Babad Diponegoro sukses digelar di Alun-Alun Magelang
Ia juga mengatakan bahwa pengajian ini mengingatkan generasi penerus bangsa bahwa ndonesia pernah memiliki pejuang besar yang layak mendapatkan penghormatan tinggi.
Kegiatan ini, ujar dia, wujud ikhtiar dan tawakal dalam menjunjung tinggi konsep dan tatanan nilai kebersamaan, serta membuang egosentris untuk mewujudkan cita-cita kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
"Ini merupakan wujud nyata dari upaya peningkatan iman dan taqwa seperti halnya Pangeran Diponegoro yang merupakan pejuang religius dan taat pada Allah SWT," katanya.
Ketua Penyelenggara Kegiatan Haul Pangeran Diponegoro, Achmad Zainuddin, mengatakan Pangeran Diponegoro teladan bagi generasi bangsa saat ini karena telah berjuang melawan penjajah Belanda demi bangsa Indonesia.
"Dilihat dari momen ini bisa direfleksikan nilai-nilai perjuangan beliau untuk kebaikan generasi yang akan datang, di tengah konteks penjajahan zaman sekarang," katanya.
Ia mengharapkan kegiatan serupa pada masa mendatang bisa diselenggarakan dalam skala lebih besar dengan melibatkan banyak pihak.
Baca juga: Edukasi sejarah pahlawan, Pemkot Magelang gelar haul Diponegoro
Baca juga: Masyarakat cintai sejarah lewat tari "Aku Diponegoro"
Baca juga: Pemkot Magelang bangkitkan wisata sejarah