Kudus (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, mencatat jumlah pekerja rokok yang diusulkan menjadi calon penerima bantuan langsung tunai (BLT) 63.132 orang berasal dari puluhan pabrik rokok di daerah setempat.
"Berdasarkan data dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Cukai Kudus, disebutkan ada 75 pabrik rokok. Akan tetapi hingga saat ini yang menyetorkan nama-nama pekerjanya baru dari 62 perusahaan rokok," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati di Kudus, Rabu.
Dari 62 perusahaan rokok tersebut, kata dia, diterima nama 64.068 pekerja. Setelah dilakukan verifikasi terdapat 589 pekerja berdomisili di luar Kudus dan 347 pekerja dari bagian nonproduksi.
Setelah melalui tahapan verifikasi, kata dia, ditetapkan 63.132 pekerja yang akan diusulkan sebagai calon penerima BLT bersumber dari dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT).
Ia mengatakan perusahaan rokok lainnya sudah tidak bisa menyetorkan nama pekerjanya karena sudah diberikan kesempatan sebelumnya untuk segera menyampaikan daftar nama pekerjanya sebelum diverifikasi.
"Jika harus menunggu mereka, tentunya proses verifikasinya juga membutuhkan waktu sehingga data yang ada langsung diverifikasi," ujarnya.
Anggaran yang diusulkan untuk program BLT buruh rokok Rp45 miliar bersumber dari DBHCHT dengan asumsi penerimanya 70.000 orang.
Anggaran yang disediakan tersebut, rencananya untuk penyaluran BLT selama dua kali karena mempertimbangkan waktu pembahasan di DPRD Kudus hingga pengesahan APBD Perubahan 2021.
"Berdasarkan data dari Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Cukai Kudus, disebutkan ada 75 pabrik rokok. Akan tetapi hingga saat ini yang menyetorkan nama-nama pekerjanya baru dari 62 perusahaan rokok," kata Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Kudus Rini Kartika Hadi Ahmawati di Kudus, Rabu.
Dari 62 perusahaan rokok tersebut, kata dia, diterima nama 64.068 pekerja. Setelah dilakukan verifikasi terdapat 589 pekerja berdomisili di luar Kudus dan 347 pekerja dari bagian nonproduksi.
Setelah melalui tahapan verifikasi, kata dia, ditetapkan 63.132 pekerja yang akan diusulkan sebagai calon penerima BLT bersumber dari dana bagi hasil cukai dan hasil tembakau (DBHCHT).
Ia mengatakan perusahaan rokok lainnya sudah tidak bisa menyetorkan nama pekerjanya karena sudah diberikan kesempatan sebelumnya untuk segera menyampaikan daftar nama pekerjanya sebelum diverifikasi.
"Jika harus menunggu mereka, tentunya proses verifikasinya juga membutuhkan waktu sehingga data yang ada langsung diverifikasi," ujarnya.
Anggaran yang diusulkan untuk program BLT buruh rokok Rp45 miliar bersumber dari DBHCHT dengan asumsi penerimanya 70.000 orang.
Anggaran yang disediakan tersebut, rencananya untuk penyaluran BLT selama dua kali karena mempertimbangkan waktu pembahasan di DPRD Kudus hingga pengesahan APBD Perubahan 2021.