Jakarta (ANTARA) - Max Verstappen menyindir komentar Lewis Hamilton dengan sarkasme pada Kamis setelah sang juara dunia tujuh kali mengatakan rivalnya dari Tim Red Bull itu merasa di bawah tekanan dalam perebutan titel F1 musim ini.
"Saya sangat gugup saya bahkan tak bisa tidur," kata sang pebalap 23 tahun asal Belanda jelang Grand Prix Rusia ketika disodorkan komentar Hamilton.
"Bertarung untuk gelar itu sangat menakutkan. Saya sangat membencinya," kata dia.
Akan tetapi, Verstappen mengatakan bahwa mereka yang kenal dengan dirinya tahu bagaimana rileksnya dia.
"Saya sangat tenang. Memiliki mobil terhebat yang bisa Anda gunakan setiap akhir pekan dan Anda bisa bertarung untuk menang itu perasaan terbaik... komentar-komentar itu hanya menunjukkan Anda bahwa dia tidak benar-benar kenal saya," kata Verstappen dikutip Reuters.
"Itu tidak masalah. Saya juga tidak perlu mengenal dia... Saya hanya fokus kepada diri saya sendiridan saya sangat menikmatinya di luar sana di depan dan semoga saya bisa melakukan itu untuk waktu yang sangat lama."
Baca juga: Hamilton yakin Verstappen di bawah tekanan tapi tak akan mengakui
Baca juga: Verstappen diganjar penalti karena tabrakan dengan Hamilton di Monza
Sang pebalap Red Bull mengantongi keunggulan lima poin atas rivalnya dari tim Mercedes itu setelah 14 balapan dari 22 yang dijadwalkan, namun sang pebalap Red Bull akan memulai Grand Prix Rusia akhir pekan ini dengan penalti mundur tiga posisi grid karena menjadi penyebab kecelakaan kedua pebalap di Monza dua pekan lalu.
Perseteruan mereka menjadi kisah utama musim ini saat Verstappen dan Red Bull berupaya mengakhiri dominasi tujuh tahun Mercedes dan menumbangkan pebalap tersukses sepanjang masa itu.
Hamilton sebelumnya mengatakan Verstappen berada di bawah tekanan dalam perebutan titel F1 musim ini dan tidak akan mengakui bahwa hal itu mempengaruhi dirinya.
"Saya dalam pertarungan (titel) ke-10 kurang lebih seperti itu, tapi saya ingat bagaimana rasanya yang pertama dan saya tahu itu memberi tekanan," kata Hamilton.
"Tentunya dia tidak akan mengakuinya dan saya tidak akan mencoba membuat asumsi."
"Saya hanya mengatakan bahwa saya ingat bagaimana rasanya itu ketika saya menjalani pertarungan pertama saya dan pastinya semakin besar. Itu sulit, intens, saya melewati berbagai macam emosi dan saya tidak selalu bisa mengatasinya dengan baik."
"Itu yang akan terjadi... banyak ekspektasi pribadi dan tekanan karena keinginan untuk menang itu sangat besar. Saya berempati dan memahami itu."
Hamilton, yang memenangi titel pertamanya pada 2008 sebagai pebalap 23 tahun berseragam McLaren, berharap ia bisa membalikkan keadaan.
Baca juga: GP Rusia peluang besar bagi Hamilton kunci kemenangan ke-100
Baca juga: Sembuh dari COVID-19, Raikkonen kembali membalap di GP Rusia
Baca juga: Leclerc akan start dari posisi paling belakang di GP Rusia
"Saya sangat gugup saya bahkan tak bisa tidur," kata sang pebalap 23 tahun asal Belanda jelang Grand Prix Rusia ketika disodorkan komentar Hamilton.
"Bertarung untuk gelar itu sangat menakutkan. Saya sangat membencinya," kata dia.
Akan tetapi, Verstappen mengatakan bahwa mereka yang kenal dengan dirinya tahu bagaimana rileksnya dia.
"Saya sangat tenang. Memiliki mobil terhebat yang bisa Anda gunakan setiap akhir pekan dan Anda bisa bertarung untuk menang itu perasaan terbaik... komentar-komentar itu hanya menunjukkan Anda bahwa dia tidak benar-benar kenal saya," kata Verstappen dikutip Reuters.
"Itu tidak masalah. Saya juga tidak perlu mengenal dia... Saya hanya fokus kepada diri saya sendiridan saya sangat menikmatinya di luar sana di depan dan semoga saya bisa melakukan itu untuk waktu yang sangat lama."
Baca juga: Hamilton yakin Verstappen di bawah tekanan tapi tak akan mengakui
Baca juga: Verstappen diganjar penalti karena tabrakan dengan Hamilton di Monza
Sang pebalap Red Bull mengantongi keunggulan lima poin atas rivalnya dari tim Mercedes itu setelah 14 balapan dari 22 yang dijadwalkan, namun sang pebalap Red Bull akan memulai Grand Prix Rusia akhir pekan ini dengan penalti mundur tiga posisi grid karena menjadi penyebab kecelakaan kedua pebalap di Monza dua pekan lalu.
Perseteruan mereka menjadi kisah utama musim ini saat Verstappen dan Red Bull berupaya mengakhiri dominasi tujuh tahun Mercedes dan menumbangkan pebalap tersukses sepanjang masa itu.
Hamilton sebelumnya mengatakan Verstappen berada di bawah tekanan dalam perebutan titel F1 musim ini dan tidak akan mengakui bahwa hal itu mempengaruhi dirinya.
"Saya dalam pertarungan (titel) ke-10 kurang lebih seperti itu, tapi saya ingat bagaimana rasanya yang pertama dan saya tahu itu memberi tekanan," kata Hamilton.
"Tentunya dia tidak akan mengakuinya dan saya tidak akan mencoba membuat asumsi."
"Saya hanya mengatakan bahwa saya ingat bagaimana rasanya itu ketika saya menjalani pertarungan pertama saya dan pastinya semakin besar. Itu sulit, intens, saya melewati berbagai macam emosi dan saya tidak selalu bisa mengatasinya dengan baik."
"Itu yang akan terjadi... banyak ekspektasi pribadi dan tekanan karena keinginan untuk menang itu sangat besar. Saya berempati dan memahami itu."
Hamilton, yang memenangi titel pertamanya pada 2008 sebagai pebalap 23 tahun berseragam McLaren, berharap ia bisa membalikkan keadaan.
Baca juga: GP Rusia peluang besar bagi Hamilton kunci kemenangan ke-100
Baca juga: Sembuh dari COVID-19, Raikkonen kembali membalap di GP Rusia
Baca juga: Leclerc akan start dari posisi paling belakang di GP Rusia