Verstappen tiba di seri penultima musim di Jeddah mengantongi keunggulan delapan poin atas Lewis Hamilton di klasemen pebalap.
Sang pebalap berusia 24 asal Belanda perlu mencetak 18 poin lebih banyak dari Hamilton di Jeddah untuk mengunci titel karena dengan itu dia bakal melebarkan jarak menjadi 26 poin menuju balapan penutup musim di Abu Dhabi, dengan 26 poin maksimal tersedia, dan dengan jumlah kemenangan yang lebih banyak musim ini dari sang pebalap Inggris.
Apabila Verstappen finis peringkat tiga atau lebih rendah di Jeddah, perebutan gelar juara dunia akan ditentukan di Yas Marina satu pekan berselang.
Apabila Verstappen finis posisi dua besar, maka posisi finis Hamilton akan menentukan.
Kemenangan dengan lap tercepat bagi Verstappen membuat Hamilton harus finis lima besar supaya menjaga asa perebutan gelar tetap terbuka, sedangkan kemenangan tanpa satu poin lap tercepat bagi sang pebalap Red Bull maka Hamilton butuh finis posisi enam besar.
Apabila Verstappen finis runner-up dengan lap tercepat, Hamilton setidaknya harus mencetak dua poin, atau posisi sembilan besar, dan apabila Verstappen finis kedua tanpa lap tercepat, maka ia akan menjadi juara dunia jika Hamilton gagal mencetak poin.
"Seperti yang telah saya lakukan sepanjang musim ini," kata Verstappen menanggapi pertanyaan media bagaimana ia mempersiapkan diri untuk balapan pertama di Arab Saudi.
"Saya selalu sangat netral, tidak membaca hal-hal positif dan negatif atau secara umum tidak terlalu membaca terlalu banyak hal dan sibuk dengan hal-hal lain dalam kehidupan. Saya rasa itu sangat membantu," kata dia.
Sementara itu, Hamilton juga tampak rileks dan akan berupaya memanfaatkan momentum mengincar hattrick kemenangan setelah selebrasi di Qatar dan Brazil.
Juara dunia tujuh kali itu telah berulang kali merasakan ketatnya persaingan pertarungan perebutan gelar dan ia kini dihadapkan dengan sirkuit yang masih asing untuk mengincar titel kedelapannya.
"Di satu sisi ini berbeda karena kita mendapati dua tim yang sangat ketat, ini berbeda karena kami bertarung di wilayah yang belum dikenal, belum pernah ada yang memenangi delapan gelar, baik tim maupun pebalap, jadi itu cukup menyegarkan dan baru," kata Hamilton dikutip Reuters.
"Kemudian di sisi lain saya lebih rileks daripada biasanya. Saya ingat bagaimana rasanya di kejuaraan pertama saya dan bahkan di yang kedua dan ketiga, tak bisa tidur di malam hari dan hal-hal semacam itu.
"Tentunya, jauh lebih yakin terhadap diri saya sendiri dan hanya menerapkan diri saya lebih baik dari sebelumnya. Semua yang bisa saya lakukan adalah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk apa yang ada di depan saya dan 100 persen saya tahu saya sudah melakukan itu."