Boyolali (ANTARA) - Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Boyolali mendorong pada peternak ayam di wilayahnya untuk menjalin sebuah pola kemitraan sehingga mereka usahanya akan relatif lebih aman jika terjadi gejolak pasar.

"Kami imbau para peternak ayam baik pedaging maupun petelur di Boyolali untuk menjalin sebuah pola kemitraan," kata Kepala Bidang (Kabid) Produksi Ternak Disnakkan Kabupaten Boyolali, Gunawan Andriyanta, di Boyolali, Selasa.

Menurut Gunawan Andriyanta jika peternak ayam menjalin pola kemitraan tersebut sehingga sudah ada kontrak harga antara inti plasma atau pengusaha dengan peternak. Jadi berapapun harga daging ayam atau telur di pasar mereka sudah terbeli dengan harga kontrak tersebut.

Baca juga: Harga pakan naik, peternak ayam di Boyolali terancam gulung tikar

"Jadi pola kemitraan itu, peternak relatif lebih aman dari usahanya meski harga di pasar terjadi penurunan yang signifikan," katanya menyikapi para peternak terkait harga telur yang turun hingga Rp14.000/kg hingga Rp15.000/kg. Sedangkan, harga telur saat normal berkisar Rp21.000/kg hingga Rp22.000/kg.

Dia mengatakan Kabupaten Boyolali menjadi salah satu sentra penghasil ayam pedaging atau broiler dan ayam petelur di Jateng. Tercatat terdapat 784 kandang ayam yang tersebar di 22 kecamatan di Boyolali dengan populasi mencapai 13,67 juta ekor ayam.

Menurut dia, pada 2020 tercacat produksi ayam pedaging di Boyolali mencapai 17.964 ton, sedangkan hingga dengan Agustus 2021 telah mencapai 8.781 ton.

Jumlah tersebut tersebar di seluruh kecamatan namun terdapat empat wilayah kecamatan sentra penghasil ayam pedaging di Kabupaten Boyolali. Sebaran lokasi untuk ayam potong atau broiler meliputi sebenarnya di seluruh kecamatan ada, tetapi daerah sentra meliputi Kecamatan Boyolali, Ampel, Ngemplak, dan Karanggede.

Selain itu, untuk peternakan ayam petelur di Kabupaten Boyolali berjumlah 189 unit usaha atau kandang dengan populasi mencapai 2,5 juta ekor.

Adapun produksi pada 2020 tercatat 23.900 ton, sedangkan sampai dengan triwulan III ini telah mencapai 18.012 ton yang tersebar di Kecamatan Boyolali, Cepogo, Ampelm dan Wonosegoro. 

Baca juga: Pemkab Banyumas dorong petani jagung bersinergi dengan peternak ayam
Baca juga: Peternak ayam kesulitan jual hasil panen pada masa PPKM

Pewarta : Bambang Dwi Marwoto
Editor : Mahmudah
Copyright © ANTARA 2024