Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dinpertan KP) setempat mendorong terjalinnya sinergi antara petani jagung dan peternak ayam dalam upaya penyediaan pakan ternak.
"Sinergi ini sudah dimulai oleh Koperasi Pertanian (Koptan) Galuh Tani Kembang, Kecamatan Sumbang, Banyumas, yang telah menjalin kerja sama dengan Pinsar Petelur Nasional (PPN) Wilayah Banyumas. Kami berharap ini bisa dikembangkan di tempat lain, tidak hanya di Sumbang," kata Kepala Dinpertan KP Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santoso di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat siang.
Ia mengatakan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Koptan Galuh Tani Kembang dan PPN Wilayah Banyumas pada tanggal 3 Juli 2021 tersebut telah disepakati penyediaan jagung oleh petani melalui koperasi untuk kebutuhan pakan ternak sebesar 30 ton per bulan atau 1 ton per hari.
Menurut dia, penyediaan komoditas pertanian tersebut dilakukan Koptan Galuh Tani Kembang dengan cara membeli jagung kuning pipilan berkadar air 15-17 persen dari petani dengan harga Rp5.000 per kilogram yang selanjutnya dijual ke PPN Wilayah Banyumas dengan harga Rp5.200 per kilogram.
"Ini kan luar biasa, karena harga jagung di tingkat petani berkisar Rp3.500-Rp3.700 per kilogram, sehingga bisa menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani jagung. Apalagi berdasarkan informasi yang kami terima, kebutuhan jagung untuk PPN se-Banyumas Raya dalam sehari mencapai 100 ton," katanya.
Baca juga: Musim kemarau, persediaan gabah dan jagung di Boyolali dipastikan aman
Dia mengasumsikan jika kebutuhan jagung sebesar 100 ton per hari itu dibagi rata untuk empat kabupaten se-Banyumas Raya (Banyumas, Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara), berarti Pinsar di masing-masing wilayah membutuhkan 25 ton per hari.
Padahal untuk Kabupaten Banyumas sendiri, kata dia, baru bisa dipenuhi sebesar 1 ton per hari oleh Koptan Galuh Tani Kembang, sehingga kebutuhannya masih kurang 24 ton.
"Kekurangan itu nanti bisa dicukupi dengan pola kerja sama seperti yang dilakukan di Sumbang. Oleh karena itu, kami berharap apa yang dilakukan Koptan Galuh Tani Kembang dapat direplikasikan di tempat lain," katanya menegaskan.
Baca juga: PT PPI siap serap jagung petani
Baca juga: Petani Soloraya siap sukseskan Sijagur
"Sinergi ini sudah dimulai oleh Koperasi Pertanian (Koptan) Galuh Tani Kembang, Kecamatan Sumbang, Banyumas, yang telah menjalin kerja sama dengan Pinsar Petelur Nasional (PPN) Wilayah Banyumas. Kami berharap ini bisa dikembangkan di tempat lain, tidak hanya di Sumbang," kata Kepala Dinpertan KP Kabupaten Banyumas Jaka Budi Santoso di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat siang.
Ia mengatakan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh Koptan Galuh Tani Kembang dan PPN Wilayah Banyumas pada tanggal 3 Juli 2021 tersebut telah disepakati penyediaan jagung oleh petani melalui koperasi untuk kebutuhan pakan ternak sebesar 30 ton per bulan atau 1 ton per hari.
Menurut dia, penyediaan komoditas pertanian tersebut dilakukan Koptan Galuh Tani Kembang dengan cara membeli jagung kuning pipilan berkadar air 15-17 persen dari petani dengan harga Rp5.000 per kilogram yang selanjutnya dijual ke PPN Wilayah Banyumas dengan harga Rp5.200 per kilogram.
"Ini kan luar biasa, karena harga jagung di tingkat petani berkisar Rp3.500-Rp3.700 per kilogram, sehingga bisa menjadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan petani jagung. Apalagi berdasarkan informasi yang kami terima, kebutuhan jagung untuk PPN se-Banyumas Raya dalam sehari mencapai 100 ton," katanya.
Baca juga: Musim kemarau, persediaan gabah dan jagung di Boyolali dipastikan aman
Dia mengasumsikan jika kebutuhan jagung sebesar 100 ton per hari itu dibagi rata untuk empat kabupaten se-Banyumas Raya (Banyumas, Purbalingga, Cilacap, dan Banjarnegara), berarti Pinsar di masing-masing wilayah membutuhkan 25 ton per hari.
Padahal untuk Kabupaten Banyumas sendiri, kata dia, baru bisa dipenuhi sebesar 1 ton per hari oleh Koptan Galuh Tani Kembang, sehingga kebutuhannya masih kurang 24 ton.
"Kekurangan itu nanti bisa dicukupi dengan pola kerja sama seperti yang dilakukan di Sumbang. Oleh karena itu, kami berharap apa yang dilakukan Koptan Galuh Tani Kembang dapat direplikasikan di tempat lain," katanya menegaskan.
Baca juga: PT PPI siap serap jagung petani
Baca juga: Petani Soloraya siap sukseskan Sijagur